JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, sempat safari mengunjungi tokoh-tokoh agama selama satu pekan kemarin. Kunjungan tersebut luput dari amatan awak media. Pasalnya, agenda kunjungan Djarot ke tokoh agama tidak ditayangkan oleh Dinas Komunikasi, Informasi, Kehumasan, dan Statistika DKI Jakarta dalam website beritajakarta.com.
Kunjungan Djarot menemui tokoh-tokoh agama baru diketahui dari postingan foto dalam akun Instagram, @djarotsaifulhidayat. Akun yang dikelola tim Djarot tersebut mengunggah momen mantan Wali Kota Blitar itu menemui para tokoh agama, mulai dari Djarot menemui Ustadz Sakrim di Jalan Gorda, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (28/2/2017).
Dalam foto tersebut, Djarot terlihat mengenakan batik dipadu jas berwarna hitam. Dia tampak menyalami warga. Dia terlihat didampingi oleh Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual DKI Jakarta Hendra Hidayat.
Keesokan harinya atau pada Rabu (1/3/2017), Djarot yang masih mengenakan seragam dinas terlihat berziarah di makam KH Muhammad Bin H Naim. Kunjungannya didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah.
"Almarhum (KH Muhammad Bin H Naim) merupakan tokoh Betawi dan Islam yang sangat toleran di Jakarta Selatan. Semoga teladan beliau mampu kita contoh dan sebarkan bagi generasi selanjutnya," bunyi keterangan dalam foto tersebut.
Kamis (2/3/2017), Djarot juga menemui mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif, di Yogyakarta. Djarot menampik kehadirannya ke Jogja khusus untuk bersilaturahim dengan Buya.
"Jadi saya ke Jogja itu ada rakor forum komunikasi daerah khusus dan istimewa, yang diikuti lima provinsi. Setelah itu, baru saya silaturahim ke Buya. Karena Buya juga sedang sakit," kata Djarot kepada Kompas.com, Minggu (5/3/2017).
Selain shalat Maghrib berjemaah, Djarot menceritakan kepada Buya tentang masifnya isu SARA pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Dalam pertemuan itu, Buya meminta Djarot mengentaskan kemiskinan di Ibu Kota. Dalam kunjungan tersebut, Djarot didampingi oleh Asisten Sekda bidang Pemerintahan DKI Jakarta Bambang Sugiyono dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Agus Suradika.
"Pak Agus kan sempat jadi Ketua Muhammadiyah DKI Jakarta juga," kata Djarot.
Ada pula sebuah foto yang menampilkan kunjungan Djarot ke Rembang, Jawa Tengah, pada Jumat (3/3/2017) malam. Djarot berkunjung ke kediaman pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, Leteh, Rembang, KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus).
Kunjungannya tersebut didampingi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Di sana, mereka shalat Maghrib berjemaah. Gus Mus pada kesempatan itu mengingatkan untuk sama-sama memberantas berita hoax atau tidak benar. Gus Mus mengaku menjadi korban berita hoax.
"Setiap media sosial sudah menyediakan fasilitas untuk menyaring, kalau tidak mau membaca hoax ya dibisukan (mute), unfollow atau cara lain yang telah disediakan," kata Gus Mus.
Pada kesempatan itu, Gus Mus meminta Djarot menceritakan beberapa pengalaman selama kampanye pilkada, dan kasus dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Djarot membantah safarinya ke tokoh-tokoh agama itu untuk meminta dukungan kepada dirinya bersama Ahok pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Enggak ada. Tanya saja sama semua yang datang ke sana," kata Djarot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.