JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menilai perolehan sekitar 43 persen suara pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa warga tidak terpengaruh dengan intimidasi saat akan memberikan hak suaranya.
Hal tersebut disampaikan Ahok dalam acara "Satu Meja" yang ditayangkan Kompas TV, Senin (6/3/2017) malam.
"Satu hal, ini sudah membuktikan adanya intimidasi di lapangan, adanya apapun, itu tidak berhasil menakut-nakuti orang untuk berikan hak suara," kata Ahok.
(Baca: Ahok: Lumayan Juga Dipercaya Hampir 43 Persen Orang Jakarta)
Ahok menilai, sejak era reformasi, masyarakat sudah semakin terbuka, dan berani menunjukkan pilihannya.
"Orang sudah merasa Tanah Air dia kok," ungkap Ahok.
(Baca: Ahok: Bagi Kami KPU Tidak Profesional)
Ahok kemudian mengatakan banyak informasi yang dia terima mengenai jenis intimidasi yang ditujukan untuk menggiring pilihan warga.
"Sama kayak sekarang, yang pemilih penista agama enggak dishalatin. Itukan intimidasi terang-terangan," ujar Ahok.
Namun Ahok mengaku tidak ingin berspekulasi mengenai dalang yang mengintimidasi warga pemilih tersebut.
"Ya saya enggak tahu dari pihak mana," ucap Ahok.