JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merasa rugi harus cuti untuk kampanye pada Pilkada DKI 2017 putaran kedua. Menurut Ahok, dengan adanya cuti karena ada kampanye pada putaran kedua, total ia tidak kerja selama lima bulan jika ditambah dengan cuti pada pilkada putaran pertama.
"Kalau dari sisi saya sebagai gubernur (yang) mau kerja, ya saya rugi (dengan adanya cuti). Berarti sudah kepotong lima bulan tidak kerja," kata Ahok di acara "Satu Meja" di Kompas TV, yang dipandu Pemimpin Redaksi harian Kompas Budiman Tanuredjo, Senin (6/3/2017) malam.
Ahok menilai, lima bulan tidak kerja sebagai gubernur itu merupakan waktu yang lama. Dalam waktu sepanjang itu, menurut dia, banyak hal yang bisa dikerjakan.
"Lima bulan itu banyak bisa kami kerjakan, iya kan. Berarti dari pertama (cuti) 3,5 bulan, tambah 1,5 bulan, saya udah lima bulan udah enggak kerja," ujar Ahok.
Baca: Cuti Kampanye, Ahok Titipkan Banyak Tugas untuk Sumarsono
Ia berpendapat, seharusnya petahana tidak perlu cuti panjang.
"Karena logika enggak perlu cuti panjang kayak dulu kan, kenapa enggak berhentiin sekalian. Atau bikin kayak di korea, orang cuma boleh satu periode, kalau saking takutnya sama petahana," kata Ahok.
"Jadi kalau petahana enggak bekerja juga enggak usah takut kok, buktinya kami mengalahkan Pak Fauzi Bowo dulu," tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.