JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby, mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman lembaga survei tersebut, calon pemimpin dengan status incumbent atau petahana kemungkinan besar kembali terpilih jika hasil survei tingkat kepuasannya di atas 70 persen.
"Pengalaman kita menunjukan bahwa sejak tahun 2005 sampai 2017, incumbent yang tingkat kepuasannya di atas 70 persen mayoritas terpilih kembali sebagai gubernur," kata Adjie, di kantor LSI Denny JA, di kantor LSI, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (7/3/2017).
(Baca juga: Unggul di Survei LSI, PKS Percaya Diri pada Putaran Kedua Pilkada DKI)
Adjie berbicara hal itu terkait tingkat kepuasan terhadap petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Berdasarkan survei LSI Denny JA pada 27 Februari-3 Maret 2017, tingkat kepuasan warga terhadap Ahok 73,5 persen.
Ia lantas mencontohkan Bupati Banyuwangi Azwar Anas yang terpilih lagi karena tingkat kepuasan di atas 80 persen, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang terpilih lagi setelah tingkat kepuasan di atas 70 persen, atau Bupati Kutai Kertanegara Rita Widyasari yang terpilih lagi karena mendapat tingkat kepuasan dari warga di atas 70 persen.
Adjie kemudian membuat contoh pada kasus Pilkada DKI 2012. Ketika itu, calon gubernur petahana, Fauzi Bowo, gagal memenangi pemilihan.
Berdasarkan hasil survei, menurut dia, tingkat kepuasan terhadap Fauzi Bowo di bawah 70 persen.
"Fauzi Bowo pada pemilihan 2012 mengapa tidak terpilih kembali karena kepuasannya hanya di angka 54 persen, di bawah 70 persen," ujar Adjie.
(Baca juga: Survei LSI Denny JA: Anies-Sandi Kemungkinan Unggul pada Putaran Kedua)
Meski dari pengalaman tersebut Ahok kemungkinan bisa terpilih lagi, Adjie mengatakan hal ini tidak paralel dengan elektabilitas Ahok-Djarot yang masih di bawah Anies-Sandi.
Sebab, lanjut dia, faktor kepuasan tidak menjadi yang utama bagi pemilih di DKI. Ada faktor lainnya seperti pesonalitas dan masalah primodial seperti agama.
Menurut dia, ini bisa jadi kendala bagi Ahok meski tingkat kepuasan warga di atas 70 persen.