Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Mobil dan Motor Disita Terkait Investasi Pandawa Group

Kompas.com - 07/03/2017, 19:39 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Polisi menyita puluhan kendaraan dari para tersangka yang ditahan dan masih diperiksa dalam kasus investasi bodong Pandawa Mandiri Group.

"Barang bukti yang disita ada mobil 28 unit dan sepeda motor 20 unit," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Selasa (7/3/2017).

Sebagian dari kendaraan yang disita itu kini terparkir di halaman Direktroat Reserse Kriminal Khusus Mapolda Metro Jaya.

Mobil dan motor itu terdiri dari berbagai jenis, terdapat skutik, vespa, hingga Harley Davidson. Jumlah kendaraan yang disita kemungkinan masih akan bertambah.

Selain kendaraan, ada sembilan surat tanah SHM atas nama pendiri Pandawa Mandiri Group Salman Nuryanto, istri Salman; Cici, adik Salman; Sutaryo, dan dua leader Pandawa bernama Dedi Susanto serta M Soleh.

Di luar surat tanah yang disita dari para tersangka, polisi juga menerima sertifikat dan AJB tiga tanah milik Nuryanto dari seorang anggota TNI AL bernama Mayor Widi Aditya.

Tiga surat tanah yang dipegang Widi diketahui sebagai jaminan investasi sebesar Rp 28 miliar.

"Total bangunan atau rumah ada enam, tanah ada delapan bidang," ujar Argo.

Argo mengatakan jumlah tersangka masih bisa bertambah. Selain Nuryanto dan keluarganya, para leader yang dijadikan tersangka yakni Dani Kurniawan, Arif Firmansyah, M Soleh (diamond), Anto Wibowo, Dedi Susanto, Vita Lestari\, Reza Fauzan, Abdul Karim, Ricky M Kurniawan, Tohiron, Yeret Meta, Roni Santoso, Madamin, Sutaryo, dan Subardi.

"Saksi yang sudah di-BAP 79 orang, ahli yang sudah diperiksa tiga orang, data korban pada posko crisis center ada 4.109 orang," ujar Argo.

(Baca: Sebelum Dirikan Pandawa, Salman Sukses sebagai Tukang Bubur)

Investasi bodong yang dijalankan Pandawa Mandiri Group bermula pada 2009. Pendirinya, Salman Nuryanto yang merupakan seorang tukang bubur di Depok membuka investasi untuk disalurkan ke pedagang kecil. Dana yang dihimpun dari ratusan ribu nasabah diduga mencapai Rp 4 triliun.

Kompas TV Pimpinan Pandawa Grup, Salman Nuryanto yang diduga melakukan penipuan dengan kedok investasi berhasil diamankan aparat kepolisian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com