Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Soenirman: Bukan Lahan Pemerintah yang Dicaplok, Jangan Salah

Kompas.com - 07/03/2017, 20:31 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra Prabowo Soenirman mengatakan, tidak ada lahan negara yang dimanfaatkan secara sepihak oleh pihak swasta untuk pembangunan mal.

Soenirman mengatakan, yang ada adalah kerja sama antara pemerintah dan pihak swasta dalam mengelola sejumlah fasilitas komersial di lahan milik Pemprov DKI.

"Bukan (lahan) pemerintah dicaplok, jangan salah. Dicaplok enggak ada, yang ada kerja sama," ujar Soenirman kepada Kompas.com di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (7/3/2017).

(Baca: "Mal di Lahan Negara Tak Ada, Salah Peruntukan Banyak")

Pernyataan itu dia sampaikan untuk menjawab pernyataan calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang mengatakan ada tanah negara yang digunakan untuk pembangunan mal.

Soenirman mengatakan, jika benar ada lahan negara yang dipakai untuk pembangunan mal, jelas hal itu melanggar hukum.

Soenirman mencontohkan lahan milik pemerintah yang pengelolaannya bekerja sama dengan pihak swasta, seperti Atrium, Blok M Square, hingga sejumlah apartemen di Jakarta Selatan.

Soenirman menilai bahwa yang dimaksud Anies ialah jika lahan milik Pemprov DKI Jakarta bisa dikelola bekerja sama dengan swasta, maka akan sangat aneh jika program Anies memberikan kredit perumahan dengan DP rumah nol rupiah tidak didukung.

"Swasta bisa bekerja sama membangun di lahan pemerintah, masa pemerintah untuk kepentingan masyarakat enggak boleh," ujar Soenirman.

(Baca: Anies: Warga Akan Kaget jika Tahu Ada Lahan Negara Dibuat Mal)

Belum lama ini, Anies mengatakan heran karena banyaknya kritik terhadap program DP rumah nol rupiah yang digagasnya. Dia membandingkan penggunaan lahan di DKI Jakarta yang peruntukannya dianggap tidak memihak kepada rakyat kecil, tetapi tak jadi pembicaraan khalayak.

"Tanah Pemprov saja bisa dipakai untuk mal, tanah negara dipakai mal, kenapa rakyat kecil mau pakai jadi ribut? Kenapa rakyat kecil mau pakai tanah negara jadi ramai? Mau dipakai buat mal, kita semua diam," kata Anies.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com