JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyatakan ingin fokus menyosialisasikan program kerja sekaligus menepis kabar hoax terkait dirinya pada kampanye putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
Anies menilai saat ini ada pihak tertentu yang berupaya mengarahkan persepsi publik apabila kepemimpinan di DKI Jakarta berganti maka programnya juga akan berhenti.
"Jadi ada usaha memberikan gambaran ke warga bahwa bila gubernur ganti, maka berhenti berbagai macam fasilitas," ujar Anies di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (7/3/2017).
Anies mengatakan, banyak warga yang bertanya kepadanya mengenai rumor penghentian program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan penghapusan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) apabila gubernur DKI Jakarta berganti.
Anies membantah hal tersebut dan memastikan KJP serta PPSU akan tetap ada jika nanti dirinya terpilih memimpin Jakarta.
"Tadi ada yang nanya sertifikasinya berhenti enggak, padahal sertifikasi (guru) itu program pemerintah pusat yang enggak ada hubungannya dengan pemda, bahkan itupun ditanyakan (ke saya)," ucap Anies.
(Baca: Anies Janjikan KJP Plus Mengakomodasi Anak Berkebutuhan Khusus)
Anies berharap warga tidak mudah terpengaruh pada informasi-informasi tak berdasar.
"Yakinlah bahwa perubahan itu justru untuk membuat program yang sekarang ada jadi lebih baik. KJP jadi KJP plus, kemudian program untuk anak-anak belajar, termasuk transportasi dijadikan gratis," ucap Anies.
Anies ingin petugas PPSU dibekali cara mengolah sampah menjadi sesuatu yang bernilai.