JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengunjungi permukiman warga di Kelurahan Munjul, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2017) sore. Saat blusukan, Djarot masuk ke salah satu rumah di sana.
Dia menemui seorang kakek bernama Naam yang tengah sakit. Menurut keluarganya, Naam berusia 120 tahun.
Pantauan Kompas.com, saat Djarot datang, Naam hanya tidur terbaring di kasur di atas lantai. Dia mengenakan kaus berwarna putih dan sarung. Djarot pun meminta Naam dirawat di rumah sakit.
"Ke rumah sakit, mau ya, Engkong? Sama siapa di sini?" tanya Djarot.
Namun, Naam tidak mau. Dia ingin terus di rumah tersebut dan dirawat oleh anak dan cucunya. Djarot pun tidak memaksa. Djarot kemudian mengajak Naam jalan-jalan jika sudah sembuh.
"Nanti kalau udah sembuh kita jalan-jalan ya," kata Djarot. "Jalan kaki?" tanya Naam. "Naik mobil, kalau jalan kaki kapan sampenya, he-he-he," timpal Djarot.
Naam menceritakan, pada tahun 1930-an, Naam selalu berjalan kaki. Saat itu, Indonesia masih masa penjajahan. Naam juga bercerita sering mencangkul sebelum sakit.
Setelah bercengkrama, Djarot pun berpamitan kepada Naam. Dia mendoakan Naam agar cepat sembuh. Sementara itu, salah seorang tim Djarot tampak mencatat nama kakek tersebut. Djarot menyebut lansia seperti Naam perlu diperhatikan.
"Seperti Kakek Naam tadi, harus dapat kartu lansia. Kartu lansia itu bukan hanya untuk janda, yang tua-tua juga, yang perlu diurusin oleh negara," kata Djarot saat berdialog dengan warga. (Baca: Kader PDI-P Bertugas Menangkan Ahok-Djarot, jika Kalah...)
Hingga pukul 16.15 WIB, Djarot masih berdialog dengan warga. Dia menyosialisasikan program mulai dari Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), hingga harga bahan pokok.