Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Ini Mengaku Ditendang Polisi Saat Naik Ojek "Online"

Kompas.com - 08/03/2017, 21:15 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang netizen bernama Grahita Disti Pramesthie menceritakan pengalaman pahitnya yang merasa diintimidasi polisi saat menaiki ojek online di Jalan Gatot Subroto, Senin (6/3/2017).

Pada akun Facebook-nya, Disti mengatakan bahwa pada awalnya ia hendak pulang ke indekosnya di Jalan Pancoran Barat dari kantornya di Gatot Subroto.

Pengemudi Grab yang ditumpanginya, Novel, harus berhenti dan menambal ban lantaran bocor saat mengantar Disti.

Kemudian, Disti memesan GrabBike lagi. Kali ini, ia diantar pengemudi bernama Eko Yunianto.

"Bapak Eko, hendak menyebrang untuk naik ke flyover Gatot Subroto. Pada saat menyebrang, terlihat banyak motor melaju cepat. Tiba-tiba saya mendengar ada yang membentak dari belakang, saya melihat dengan jelas dua orang berpakaian hitam dengan helm motor gelap memepet motor Bapak Eko dan menendang paha saya sebelah kiri," tulis Disti pada akun Facebook-nya, Senin.

Motor yang ditumpangi Disti pun oleng. Kedua orang berpakaian hitam tersebut terus memepet sambil membentak untuk menyuruhnya berhenti.

Setelah berhenti, kata dia, polisi berseragam hitam tersebut menyuruh Disti dan Eko turun. Semua lisensi Eko diambil, yakni SIM dan KTP.

"Bapak Polisi 'yang amat sangat berwibawa' tersebut juga mengata-atai Bapak Eko 'GOBLOK' 'ORANG TUA GOBLOK' 'ORANG SEPERTI KAMU YANG BUAT NEGARA INI HANCUR' 'MAU KAMU SAYA CAP PKI???'," kata Disti.

Eko diminta oleh polisi tersebut mengambil surat-suratnya di kantor polsek tertentu setelah mengantar Disty.

Polisi itu bahkan mengancam untuk menjadikan sopir ojek online tersebut sebagai buron apabila tidak datang ke polsek.

Disti yang terheran-heran dan ketakutan itu menduga polisi tersebut mengintimidasinya lantaran ojeknya melintasi jalur yang sedang diamankan untuk kedatangan pejabat negara.

"Saya masih tidak mengerti, apakah kami rakyat jelata ini tidaklah ada harganya di mata anda semua para petinggi? Saya tahu bahwa mungkin Bapak Eko salah, dikarenakan melintas di jalur Presiden. Saya mohon maaf untuk hal tersebut. Tapi dengan tangan masih bergetar dan saya masih menangis karena syok (bukan karena tendangan sepatu bot dua orang berpakaian hitam tersebut), saya hanya ingin meminta maaf kepada Bapak Jokowi kalau keberadaan dua manusia rendah di Jalan Gatot Subroto malam ini, Senin 6 Maret 2017 sekitar jam 21:40, mengganggu aktivitas anda," ujar Disti. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com