JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan bahwa ia akan melakukan pendekatan penataan lingkungan dibandingkan dengan melakukan penggusuran di wilayah permukiman Jakarta.
Kendati demikian, Anies mengingatkan bahwa penataan masih bisa menemui kesulitan bila komunikasi hanya dilakukan antara pemerintah dan warga.
Oleh karena itu, menurut dia, diperlukan dua komponen tambahan, yakni fasilitator dari pihak ketiga dan pakar.
(Baca juga: Anies Sebut Kabar KJP Dihentikan bila Ganti Gubernur Itu "Hoax")
Nantinya, pakar bisa memberikan gambaran solusi pentaan permukiman dari berbagai negara.
"Karena tidak ada problem (masalah) yang baru di muka bumi, apalagi kalau soal permukiman, banyak sekali contohnya," kata Anies di Grogol Utara, Jakarta Selatan, Kamis (9/3/2017).
Menurut Anies, bila warga berhadapan dengan pemerintah terkait permukiman, biasanya muncul satu masalah.
(Baca juga: Anies: Saya Enggak Tega Warga Jakarta Ngontrak Terus)
Ia menyebut masalah tersebut bisa diselesaikan dengan melibatkan fasilitator dan pakar.
"Dengan pertemuan keempat itu akan hasilkan kesepakatan, pertemuan akan lebih efisien dan efektif karena akan muncul solusi tak terpikirkan," kata Anies.