Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ingin TPS di Pinggir Jalan, Warga Berlan Kirim Surat ke KPU DKI

Kompas.com - 09/03/2017, 19:55 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengaku menerima surat dari warga di Kompleks Berlan, Matraman, Jakarta Timur.

Mereka menyurati KPU DKI Jakarta karena tidak ingin tempat pemungutan suara (TPS) saat mereka mencoblos nantinya didirikan di pinggir jalan seperti pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017.

"KPU DKI sudah terima surat dari warga Berlan yang tidak menginginkan TPS mereka ada di pinggir jalan," ujar Sumarno di Kawasan Mangga Dua, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (9/3/2017).

(Baca juga: TPS untuk Pemilih di Kompleks Berlan Didirikan di Jalan Matraman Raya)

Sumarno mengatakan, KPU DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan pihak TNI untuk mempertimbangkan pendirian TPS di Kompleks Berlan dan kompleks-kompleks TNI lainnya.

KPU DKI Jakarta akan menyampaikan hal-hal yang menjadi imbas dari pendirian TPS di pinggir jalan tersebut.

"Karena yang punya kompleks itu TNI, kami tidak bisa memastikan harus seperti apa, tentu kami menghormati netralitas TNI, tapi nanti juga akan kami sampaikan hal-hal teknis terkait dengan TPS yang berseliweran di pinggir jalan," kata Sumarno.

Selain itu, KPU DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta terkait pendirian TPS yang dilarang di kompleks TNI pada putaran pertama.

Sumarno berharap, pendirian dan lokasi TPS pada putaran kedua bisa lebih baik dan tidak menyulitkan pemilih yang hendak mencoblos.

Pada pencoblosan putaran pertama, 15 Februari 2017, sebanyak 13 TPS didirikan berjejer di Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur.

Ke-13 TPS tersebut yakni TPS Nomor 7 sampai dengan TPS Nomor 19 Kelurahan Kebon Manggis, Matraman.

TPS yang semula didirikan di dalam Kompleks Berlan itu dipindahkan menyusul adanya larangan pendirian TPS di dalam kompleks TNI untuk menjaga netralitas TNI pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Akibatnya, warga sipil yang tinggal di dalam Kompleks Berlan harus berjalan lebih jauh ke luar kompleks untuk bisa menggunakan hak pilih mereka pada Pilkada DKI 2017 putaran pertama.

(Baca juga: Larangan Dirikan TPS di Kompleks TNI Persulit Warga Gunakan Hak Pilihnya)

Kompas TV Dalam pernyataan terbarunya KPU DKI Jakarta membolehkan warga yang telah antre untuk bisa tetap memilih meskipun melewati pukul 13.00. Ketua KPU DKI Jakarta Soemarno mengatakan TPS dibolehkan menerima pemilih yang masih mengantre. Namun tidak boleh membuka antrean baru setelah pukul 13. 00 WIB. Kesalahpahaman yang terjadi di beberapa TPS hingga kini masih dipelajari oleh pihak KPU. Bila terbukti kesalahan ini murni oleh petugas KPPS maka petugas tidak akan dilibatkan lagi dalam pemilu berikutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com