JAKARTA, KOMPAS — Pendaftaran pemilih putaran kedua Pilkada DKI Jakarta yang dibuka sejak Senin lalu hingga kemarin belum disambut antusias warga. Bahkan, sejumlah petugas Panitia Pemungutan Suara di tingkat kelurahan pun masih bingung mengenai jadwal dan mekanisme pendaftaran. Sosialisasi kepada warga juga masih secara informal.
Di Kelurahan Bendungan Hilir, Panitia Pemungutan Suara (PPS), Kamis (9/3), belum juga membuka posko pendaftaran daftar pemilih tetap (DPT) putaran kedua. Kemarin, saat warga mendatangi kantor PPS, pintu kantor tertutup rapat sehingga warga tak terlayani.
"Saya terpaksa pulang dulu, kata Nurani (56), warga Bendungan Hilir, yang didampingi anak perempuannya naik hingga ke lantai IV kantor kelurahan. Ia mendaftarkan supaya datanya masuk ke DPT putaran kedua. Ia pulang setelah dapat informasi bahwa anggota PPS sedang rapat di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Posko baru akan dibuka hari Jumat dan Sabtu.
Pada pemungutan suara putaran pertama lalu, nama Nurani tak masuk dalam DPT. Ia terpaksa datang ke tempat pemungutan suara pukul 12.00 membawa KTP dan kartu keluarga. Ia dapat menggunakan hak pilihnya karena surat suara masih tersisa.
Pada putaran kedua, ia berharap namanya masuk DPT. "Saya enggak mau antre lagi pukul 12.00. Saya baru tahu kalau posko pendaftaran dibuka di kelurahan dari media," ujarnya.
Kekecewaan juga tampak di wajah Valencia (21). Ia baru memperoleh surat keterangan dari Kelurahan Bendungan Hilir. Pada putaran pertama, warga Pejompongan itu tak bisa menggunakan hak pilihnya karena tak punya surat keterangan.
Kini, ia merasa wajib menggunakan hak pilihnya karena turut menentukan nasib Jakarta. Ia berharap pelayanan publik yang sudah baik ditingkatkan lagi, terutama transportasi umum.
"Sebagai generasi muda, penting banget untuk menggunakan hak pilihnya," kata Valencia.
Di Kelurahan Grogol Utara, Jakarta Selatan, juga belum ada spanduk ataupun pemberitahuan terpasang. Demikian juga di Kelurahan Kuningan Barat.
Belum sosialisasi
Anggota PPS Kelurahan Grogol Utara, I'in Cariyah, mengatakan, hingga pekan pertama tahapan sosialisasi dan penyusunan DPS putaran kedua, pihaknya belum menerima spanduk atau poster sosialisasi. "Kami hanya bertugas memasang," katanya.
Khusus Grogol Utara, surat edaran baru diterima untuk pengelola apartemen yang akan disampaikan dalam 1-2 hari. Dalam putaran kedua ini, petugas PPK dan PPS memprioritaskan koordinasi dengan apartemen dan rumah susun.
"Untuk beberapa apartemen di wilayah Pancoran sudah rapat koordinasi hingga KPPS dan pengelola," kata Ketua PPK Pancoran Yom Emzir.
Menyiasati belum adanya sosialisasi resmi, petugas PPS Grogol Utara, misalnya, berinisiatif mengumumkan lewat grup-grup percakapan lingkungan yang terdiri dari KPPS serta ketua RT dan RW. Sebagian warga sudah mendaftar melalui ketua RT.
Selain belum ada spanduk, petugas PPS di sejumlah kelurahan juga belum berani mengambil langkah koordinasi dengan pihak kelurahan untuk membuat surat edaran resmi ke RT dan RW. Belum ada instruksi resmi, baik dari Panitia Pemilihan Kecamatan ataupun KPU setempat.