Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Korban Gusuran Keluhkan soal Ganti Rugi pada Ketua MPR

Kompas.com - 10/03/2017, 17:35 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengunjungi kawasan Bukti Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2017). Pada kesempatan itu, Zulkifli mendengar keluhan dari sejumlah warga korban gusuran di berbagai tempat di Jakarta.

Nafsiah, warga Bukit Duri Pangkalan, menyampaikan pada Zulkifli bahwa dia kehilangan tujuh petak kontrakan terkena digusur untuk proyek normalisasi Sungai Ciliwung. Menurut Nafsiah, tak ada ganti rugi yang dia terima akibat penggusuran tersebut.

Nafsiah juga menyampaikan menolak direlokasi ke Rusun Rawa Bebek karena jauh dan harus menanggung biaya sewa.

"Kami di sini rugi, saya pribadi punya kontrakan tujuh habis begitu aja. Kalau pindah ke rusun, bayar listrik, air. Makanya saya enggak ambil karena bayar sewa dan juga anak saya jadi jauh," kata Nafsiah mengadu kepada Zulkifli.

(baca: Ketua MPR Temui Korban Gusuran di Bukit Duri)

Nafsiah mengatakan, akibat digusur, kini dia tinggal di kontrakan di sekitar Bukit Duri. Nafsiah tak terima jika warga di lokasi yang digusur disebut sebagai warga yang tinggal di permukiman liar karena warga setempat rutin membayar PBB.

Dalam kesempatan yang sama, Darmadiana, warga Kampung Akuarium, Jakarta Utara, juga mengeluhkan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kepada Zulkifli.

Menurut Darmadiana, kebijakan Ahok membuat banyak permukiman warga digusur tanpa kompensasi dan hanya diberi pilihan untuk direlokasi ke Rusun Marunda atau Rawa Bebek.

Namun, kata dia, banyak warga menolak direlokasi ke rusun tersebut karena jauh dari tempat tinggal semula atau lokasi pekerjaan.

"Saya minta tolong perhatian ke Bapak dan elite-elite politik," ujar Darmadiana.

(baca: Mengapa Banyak Warga Kampung Akuarium Enggan Pindah ke Rusun?)

Setelah berdialog dengan sejumlah warga, Zulkifli berjanji akan mendampingi warga.

"Kalau ada apa-apa saya boleh diajak, boleh saya mendampingi. Apa yang diperlukan saya siap mendamping Bapak Ibu sekalian," ujar Zulkifli.

Kompas TV Warga Bukit Duri Tolak Normalisasi Ciliwung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com