Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bicara soal Pancasila, Djarot Cerita Pesan Almarhum Ayahnya

Kompas.com - 11/03/2017, 12:01 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menceritakan pengalamannya ketika berziarah ke makam ayahnya beberapa hari yang lalu.

Djarot mengatakan ziarah itu membuat dia teringat kembali akan pesan ayahnya. Djarot menyampaikan itu dalam acara orasi kebangsaan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI/ Polri.

Orasi ini bertema "Mengaktualisasikan Pancasila Sebagai Sistem Nilai Bersama di Ibukota Negara yang Bermasyarakat Majemuk". Djarot juga merupakan Dewan Penasihat FKPPI.

"Kemarin sengaja kami berziarah ke makam bapak saya. Ketika di makam, terkenang dalam ingatan saya tentang ucapan almarhum dalam diskusi kami di malam hari," ujar Djarot di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Sabtu (11/3/2017).

Djarot mengatakan ayahnya merupakan pensiunan TNI. Kepada Djarot, ayahnya pernah menceritakan tentang perjuangan merebut kemerdekaan.

"Djarot, bapakmu ini beserta seluruh pendiri bangsa ini telah berjuang untuk merebut kemerdekaan. Meskipun bapakmu ini hanya menyumbang sebutir pasir untuk membangun Indonesia," ujar Djarot menirukan ucapan ayahnya.

Djarot mengatakan ungkapan "sebutir pasir" itu merupakan bentuk pengorbanan ayahnya yang tidak seberapa. Meski kecil, banyak warga yang bahu membahu merebut kemerdekaan Indonesia.

Oleh karena itu, ayah Djarot berpesan kepada dia untuk menjaga kerukunan Indonesia yang beragam.

"Maka saya pesan ke kamu untuk menjaga dan merawat rumah Indonesia ini dari Sabang sampai Merauke," ujar Djarot yang masih menirukan ucapam ayahnya.

Djarot mengatakan Pancasila merupakan dasar atau pijakan masyarakat Indonesia untuk hidup rukun, meski berasal dari beragam suku dan agama.

Djarot percaya Pancasila merupakan resep untuk menjalankan pesan dari ayahnya. Djarot berharap masyarakat Indonesia saat ini bisa menerapkan nilai-nilai Pancasila di kehidupan mereka.

"Bukan pura-pura sok Pancasila, sok Bhineka Tunggal Ika tetapi perilakunya sama sekali tidak Pancasilais. Inilah ujian kita sesungguhnya. Apakah kita jadi pancasilais sejati yang memahami, menjiwai, dan mempraktikan Pancasila di hidup kita," ujar Djarot.

Kompas TV Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membantah adanya salah paham antara dirinya dengan pihak KPUD, saat rapat pleno penetapan pilkada Jakarta putaran kedua. Djarot mengaku dirinya datang lebih awal dari undangan yang dijadwalkan oleh KPU DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com