Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Djarot, Ini Alasan Ahok Kampanye "Diam-diam"

Kompas.com - 12/03/2017, 15:07 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama beberapa kali kampanye "diam-diam" tanpa diketahui media. Apa kata calon wakil gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat mengenai pasangannya tersebut?

Djarot mengatakan, hal tersebut untuk menghindari terlalu banyak orang mengerubungi Ahok.

"Kalau disampaikan di satu titik, itu biasanya malah enggak bisa kampanye karena orang datang semua minta salaman, minta foto, sehingga pesan yang ingin disampaikan itu tidak nyampe baik, karena dikerubungi sekian banyak orang," kata Djarot, saat ditemui di sela kampanye di Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (12/3/2017).

Djarot membantah dirahasiakannya agenda kampanye Ahok dari media karena menghindari wartawan.

"Menghindari media gimana, media itu bagian dari campaign loh, kok dihindari gimana sih," ujar Djarot.

Djarot tidak menjawab apakah hal itu dilakukan karena khawatir penghadangan. Saat ditanya apakah ke depan akan terus seperti itu, Djarot menjawab santai.

"Bebas aja kita, kita sih enjoy aja, happy ajalah kita," ujar Djarot.

Baca: Kumpul Bareng Warga Jatim, Djarot Cerita Dia Dihadang Saat Blusukan

Sebelumnya, Ahok mengaku menggunakan waktunya selama empat hari masa kampanye untuk blusukan menemui warga.

"Aku tadi ke Rawabuaya, Jatinegara. Tadi aku ke Jagakarsa," kata Ahok, di kantor DPD Golkar DKI Jakarta, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (10/3/2017).

Ahok mengaku sengaja tidak memberi tahu kegiatannya kepada wartawan karena menginginkan ruang gerak yang lebih luas saat bertemu warga.

"Aku blusukan kok. Blusukan terus kok, cuma enggak perlu kasih tahu kamu kan? Karena terlalu ramai, kalau jalan di gang jadi ramai," kata Ahok.

Baca: Ini Lokasi yang Dikunjungi Ahok Selama 4 Hari Kampanye Putaran Kedua

Kompas TV Pasangan calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat kembali akan menjalani cuti selama masa kampanye pilkada DKI Jakarta putaran kedua bulan April mendatang. Menurut Sumarno, Ketua KPU DKI Jakarta, penetapan masa kampanye putaran kedua mewajibkan pasangan petahana menjalani cuti. Segala fasilitas melekat atas jabatan keduanya pun harus ditanggalkan kata Sumarno. Calon Petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan tak lagi mempersoalkan kewajiban cuti kampanye kali ini. Pada putaran pertama, Ahok sempat mempersoalkan aturan cuti kampanye atas alasan harus terlibat membahas anggaran bersama DPRD. Jadwal kampanye pilkada DKI Jakarta putaran kedua dijadwalkan berlangsung mulai 7 Maret hingga 15 April. Masa kampanye putaran kedua ini juga menjadwalkan debat penajaman visi-misi, sebelum pencoblosan tanggal 19 April nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com