Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

April, JPO Stasiun Tanah Abang Akan Beroperasi Optimal

Kompas.com - 13/03/2017, 11:54 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Muhammad Fadhil menjelaskan, pihaknya masih melakukan ujicoba pemakaian jembatan penyeberangan orang (JPO) Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Ujicoba itu yang membuat penumpukan antrean di JPO tersebut.

Fadhil mengatakan, dengan ujicoba itu, pihaknya ingin mempelajari perilaku penumpang di stasiun agar menjadi eveluasi PT KCJ dalam pengoperasian JPO tersebut.

"Jadi sebetulnya bicara penumpukkan, biasa karena masih ujicoba. Penumpang juga harus membiasakan diri dengan perubahan-perubahan yang dilakukan. Its oke lah no problem," ujar Fadhil kepada Kompas.com di Jakarta, Minggu (12/3/2017).

Fadhil menjelaskan, dioperasikannya JPO tersebut bertujuan agar tak ada lagi penumpang yang melintasi rel kereta ketika hendak berganti peron. Selain itu, JPO itu juga dibangun untuk membantu PT KCJ dalam pengerjaan penyambungan peron 2 dan 3.

Para penumpang dialihkan untuk menaiki JPO agar pembangunan di peron itu bisa diselesaikan. Terkait sejumlah fasilitas pendukung seperti eskalator yang belum berfungsi optimal, Fadhil mengatakan akan segera membenahinya.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Suasana jembatan penyeberangan orang (JPO) di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (9/1/2017). JPO tersebut guna mempermudah akses pejalan kaki dari stasiun dan dibutuhkan untuk mengurai kemacetan yang selalu terjadi di pintu keluar Stasiun Tanah Abang.
Sisi eskalator dan tangga, lanjut Fadhil, akan di tutup menggunakan kaca agar lebih aman bagi penumpang. JPO Tanah Abang ditargerkan mulai beroperasi maksimal pada April mendatang.

"Pembenahan yang kami lakukan pasti menimbulkan konsekuensi, perubahan flow. Kami targetkan Stasiun Tanah Abang enggak ada crossing di bawah, semua peronnya tinggi. Makanya kami naikkan ke atas," ujar Fadhil. (Baca: JPO Stasiun Tanah Abang yang Justru Membuat Penumpukan Penumpang)

Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Stasiun Tanah Abang mulai dioperasikan Jumat (10/3/2017). Dengan dioperasikannya JPO tersebut maka sudah tidak ada lagi penumpang yang melintasi jalur rel saat akan berpindah peron.

JPO dengan panjang 60 meter dan lebar 6 meter ini dilengkapi dengan tiga tangga manual dan enam eskalator. Pada sisi kanan dan kiri JPO juga dipasang kaca.

Saat Kompas.com mendatangi JPO tersebut, tampak JPO masih belum beroperasi optimal. Ini terlihat dari eskalator dan tangga manual untuk menuju dan dari peron dua dan tiga.

Dari dua eskalator, satu di antaranya mati dan tangga manual pun belum berfungsi. Alhasil, warga pun menumpuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com