Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Perjalanan Lulung Bersama PPP

Kompas.com - 14/03/2017, 07:55 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Abraham "Lulung" Lunggana resmi dipecat dari PPP hasil Muktamar Jakarta yang dipimpin Djan Faridz. Keputusan itu ditetapkan setelah digelarnya rapat tingkat DPP pada Minggu (12/3/2017).

"DPP sepakat untuk memecat ketua DPW DKI yang bernama haji Lulung, termasuk anggota DPRD yang juga mengikuti jejak beliau, " ujar Djan, di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP PPP) di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/3/2017).

Selain Lulung, DPP PPP juga memecat sembilan anggota Fraksi PPP di DPRD DKI Jakarta.

Penyebab pemecatan ini karena Lulung dan sembilan anggota Fraksi PPP di DPRD DKI yang mengikutinya sepakat mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada putaran kedua Pilkada DKI 2017. Posisi Lulung di DPRD DKI adalah sebagai Wakil Ketua DPRD DKI.

Adapun, PPP kubu Djan Faridz sudah menyatakan dukungan terhadap pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

"Kami hanya mendukung pasangan Ahok-Djarot, karena beliau lah calon gubernur yang menandatangani kontrak dengan PPP untuk melaksanakan program yang pro umat Islam," kata Djan.

(baca: Beda Dukungan di Pilkada DKI, PPP Djan Faridz Pecat Lulung)

Akhir perjalanan Lulung

PPP saat ini memiliki dualisme kepengurusan, yakni kubu Djan Faridz dan Romahurmuziy. Sejak awal terjadi konflik kepengurusan itu, Lulung sudah setia bersama dengan Djan Faridz.

Lulung menjabat sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta dalam kepengurusan PPP yang dipimpin Djan Faridz. Sementara, PPP kubu Romahurmuziy yang tidak mengakui posisi Lulung juga memiliki Ketua DPW PPP DKI Jakarta, yaitu Abdul Azis.

Saat penetapan dukungan terhadap pasangan calon, PPP kubu Romahurmuziy yang bisa menggunakan jatah kursi di DPRD DKI untuk mengusung pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni.

Beberapa bulan setelah pendaftaran cagub, PPP kubu Djan Faridz mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Ahok-Djarot. Sejak saat itu, Lulung mulai berselisih paham dengan kubunya yang mendukung Ahok-Djarot.

"Sampai hari ini saya masih konsisten sebagai lambang perlawanan terhadap Ahok," ujar dia Jumat (7/10/2016).

Lulung pun memutuskan untuk mendukung pasangan Agus-Sylvi. Meski demikian, dia menyatakan dukungan itu sebagai relawan, bukan sebagai kader PPP kubu Romahurmuziy yang juga mendukung Agus-Sylvi.

Saat itu, Lulung masih belum berpikir untuk pindah ke partai lain dan masih loyal dengan PPP kubu Djan Faridz.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com