Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanduk Tentang Penutupan Simpang Kebon Nanas Belum Banyak Terpasang

Kompas.com - 14/03/2017, 13:41 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta melakukan uji coba penutupan Simpang Kebon Nanas di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (14/3/2017), guna mengatasi kemacetan di persimpangan tersebut.

Namun banyak pengendara belum tahu informasi penutupan itu. Spanduk informasi tentang penutupan terlihat dipasang di Jalan Kebon Nanas. Ada tiga spanduk dipasangi jalan itu, bunyinya, "Mulai Tanggal 14 S/D 21 Maret 2017 Uji Coba Pengaturan Lalu Lintas Pada JL DI Panjaitan-JL KB Nanas-JL Otista 3 Pengguna Jalan Agar Menyesuaikan".

Saat dipantau di Jalan Otista 3 dan Jalan DI Panjaitan, dari Penas Kalimalang sampai di depan Kantor Samsat, Jakarta Timur, tidak terlihat spanduk serupa.

Sejumlah pengguna jalan tampak belum tahu tentang penutupan itu pada hari pertama penutupan hari ini. Beberapa pengendara sepeda motor tampak bertanya ke petugas yang berjaga di lokasi penutupan karena bingung dengan penutupan tersebut.

Saat penutupan dilakukan, puluhan petugas gabungan dari Dishub, Polisi, dan keamanan Kampus STMT Trisakti, memang turun mengatur lalu lintas. Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Andri Yansyah mengatakan, pihaknya akan memasang spanduk dan rambu terkait masalah penutupan itu.

"Rambu tetap ada, kami juga akan pasang spanduk sebagai media sosialisasi sehingga masyarakat itu betul-betul tahu," kata Andri kepada wartawan, Selasa pagi.

Ia meyakini, besok masyarakat mulai tahu tentang penutupan Simpang Kebon Nanas yang ditujukan untuk mengurangi kemacetan dan karena adanya proyek Tol Becakayu tersebut. Selain itu, kata Andri, titik putar balik yang ditunjuk sebagai pengganti penutupan Simpang Kebon Nanas itu juga tidak jauh dari lokasi penutupan. Jaraknya hanya sekitar 100-150 meter.

Pengendara dari arah Utara (Rawamangun) dan dari Jalan Kebon Nanas yang hendak ke Jalan Otista 3, diarahkan untuk memutar balik di u-turn halte transjakarta Penas Kalimalang. Sebaliknya pengendara dari arah Selatan (Cawang) dan dari Jalan Otista 3 yang hendak ke Jalan Kebon Nanas, diarahkan untuk berputar di u-turn di depan Kantor Kecamatan Jatinegara.

"Saya rasa dua-tiga hari sudah (bisa) tahu ya karena memang tidak terlalu jauh, karena memang (perlu jalan) tambah 100 meter saja," ujar Andri.

Setelah di tutup, pihaknya berharap tidak ada lagi crossing di Simpang Kebon Nanas. Pengguna jalan dari arah Utara (Rawamangun) ke Selatan (Cawang) atau sebaliknya, yang lewat persimpangan itu kini tinggal lurus tanpa ada hambatan.

Andri mengatakan, pihaknya akan memperpanjang durasi lampu lalu lintas di Penas Kalimalang agar kendaraan dari Utara ke Selatan dapat melintas dengan lancar.

"Yang tadinya dua menit (di Penas Kalimalang), mungkin jadi dua menit tiga puluh detik. Kami panjangin dikit supaya tarikan dari Utara ke Selatan lebih cepat," kata Andri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com