Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suyanto yang Buat Ahok, Hakim, dan Ruang Sidang Penuh Gelak Tawa

Kompas.com - 14/03/2017, 15:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesaksian sopir terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Suyanto, membuat peserta di ruang sidang terus tertawa. Suyanto menjadi saksi meringankan bagi Ahok dalam kasus dugaan penodaan agama, Selasa (14/3/2017).

Tingkah Suyanto yang polos tak jarang membuat hakim, Ahok, penasihat hukum, jaksa penuntut umum, hingga pengunjung sidang tertawa. Perubahan suasana terjadi saat Ketua Majelis Hakim Dwiarso Budi Santiarto mempertanyakan Ahok kepada Suyanto.

"Anda kenal terdakwa?" tanya Dwiarso. "Kenal," jawab Suyanto. "Yang mana?" tanya Dwiarso lagi.

Kemudian Suyanto menunjuk tangan ke arah Ahok. "Yang mana? Yang mana?" tanya Dwiarso. "Pak Basuki Tjahaja Purnama," jawab Suyanto. "Iya, yang mana?" tanya Dwiarso lagi yang memecah keheningan suasana persidangan.

"Yang pakai batik, Pak," kata Suyanto. "Nah, benar. Kan banyak itu orangnya di sana," kata Dwiarso yang mengundang gelak tawa pengunjung persidangan.

Pengunjung sidang Ahok kembali tertawa mendengar Suyanto yang terbata-bata menirukan sumpah yang diucapkan Dwiarso. Suyanto harus mengulang mengucap sumpah beberapa kali.

Gelak tawa kembali pecah ketika Dwiarso mempertanyakan sikap Ahok terhadap Suyanto. Dwiarso bertanya, apakah Ahok pernah memarahi Suyanto. Suyanto menjawab dirinya tak pernah dimarahi oleh Ahok.

Dwiarso tersenyum dan bertanya mengenai sikap Ahok yang kerap marah dan menjadi pemberitaan.

"Saudara pernah lihat TV yang ada berita terdakwa (marah-marah)?" tanya Dwiarso.

"Saya enggak pernah nonton televisi. Di rumah, saya punya anak dan TV-nya untuk nonton film anak saya," kata Suyanto yang membuat gelak tawa pengunjung.

"Nonton video di Youtube?" tanya Dwiarso. "Saya enggak bisa main Youtube," jawab Suyanto.

Terakhir, saat persidangan sudah selesai, Suyanto kembali membuat gelak tawa. Dengan tangan kiri memegang siku kanan dan badan menunduk, Suyanto menyalami satu per satu anggota majelis hakim. (Baca: Sidang Ahok Kembali Digelar, Lima Saksi Meringankan Dihadirkan)

Dia juga menyalami anggota jaksa penuntut umum yang duduk di barisan paling depan. Kemudian dia menghampiri Ahok yang telah berdiri untuk menyambut salamnya. Barulah dia menyalami penasihat hukum.

Sebelum keluar dari ruang sidang, Suyanto sempat menundukkan badannya kembali ke arah majelis hakim, JPU, penasehat hukum, dan penonton sidang. Lagi-lagi, aksinya tersebut membuat suasana ruang sidang Ahok menjadi cair.

Para pengunjung sidang, baik yang pro maupun kontra Ahok, terlihat tertawa melihat tingkah Suyanto. Seorang penasihat hukum kemudian membawa Suyanto keluar ruang sidang.

Kompas TV Sidang ke-12 kasus dugaan penodaan agama, kembali digelar hari ini (28/2) di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan. Agenda sidang, mendengarkan keterangan 2 orang ahli. Hadir sebagai ahli dalam sidang kasus dugaan penodaan agama, dengan terdakwa Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama adalah pimpinan FPI Rizieq Shihab, sebagai ahli agama. Selain itu, sidang juga menghadirkan Abdul Chair Ramadhan sebagai ahli hukum pidana. Abdul Choir, sedianya dimintai keterangan pada sidang sebelumnya, namun berhalangan datang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com