Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: PKB, Partai "Koncone" Banteng

Kompas.com - 14/03/2017, 15:50 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua Djarot Saiful Hidayat menilai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) punya kedekatan dekat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Djarot bahkan berujar, ada istilah di Jawa Timur yang memplesetkan PKB sebagai Partai Koncone Banteng (Partai Temannya Banteng). Banteng yang dimaksud adalah PDI-P yang lambang partainya seekor banteng. Djarot mengatakan hal itu untuk menanggapi pertanyaan wartawan tentang kemungkinan adanya dukungan PKB untuk pasangan Ahok-Djarot.

"PKB di Jawa Timur singkatannya Partai Koncone Banteng. Di Jawa Timur terkenal, di Jawa Tengah terkenal Partai Koncone Banteng. Jadi kalau merapat ya terima kasih. Alhamdulillah kalau memang seperti itu," kata Djarot saat ditemui di Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2017).

Menurut Djarot, PDI-P dan PKB punya hubungan dekat karena memiliki cita-cita yang sama, yakni Islam yang berwawasan kebangsaan nusantara.

"Sama-sama mengembangkan Islam yang betul-betul kebangsaan. Islam yang nusantara, bukan Islam yang garis keras dan bukan Islam yang marah," kata Djarot.

Pada putaran pertama Pilkada DKI, PKB merupakan salah satu partai pengusung pasangan calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni. Setelah Agus-Sylvi tidak lolis ke putaran kedua, PKB hingga kini belum mendeklarasikan akan mendukung pasangan calon mana pada putaran kedua.

Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Maman Imanulhaq mengatakan, partainya telah mengadakan rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Dalam kesempatan tersebut, kata Maman, Muhaimin meminta jajarannya untuk melakukan komunikasi intensif dengan dua pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang lolos ke putaran kedua.

Maman mengatakan, ada dinamika yang menarik di internal partai termasuk terhadap konstituen PKB. Karena itu, keputusan terkait dukungan perlu dipertimbangkan matang-matang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com