JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang Pasar Senen yang menjadi korban kebaran beberapa waktu lalu kini berdagang dalam mobil di sekitar lahan parkir pasar tersebut.
Mereka enggan berpindah ke lokasi sementara (loksem) yang berada di blok 5. “Sebenarnya disedian (loksem) tapi bapak (suami) enggak mau ambil karena tempat di sana (blok 5) itu kecil,” ujar seorang pedagang, Srikandi (38), saat ditemui Kompas.com di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu sore (15/3/17).
(Baca juga: Tempat Penampungan Sementara untuk Pedagang Pasar Senen Sudah Disiapkan)
Srikandi mulai berjualan di mobilnya sejak awal Maret lalu. Ia setiap hari datang ke pasar sekitar pukul 10.00 dan pulang ke rumah pada sore hari.
Menurut dia, berdagang di dalam mobil menguntungkan karena lebih terlihat oleh orang yang lalu lalang.
Sebelumnya, Srikandi berdagang di blok 1 yang terbakar pada 19 Januari lalu. Ia bersama suaminya berjualan jas grosir yang diproduksi sendiri di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Cakung, Jakarta Timur.
“Saya pulang-pergi paling bayar parkir saja, tetapi ada (pedagang) yang (mobilnya) nitip ke orang untuk nginap. Biasanya bayar Rp 65.000 (per malam) untuk dijagain,” ujar Srikandi.
(Baca juga: Bank DKI Kesulitan Beri Pinjaman Modal ke Pedagang Pasar Senen)
Sementara itu, serah terima kunci loksem telah dilaksanakan pada 10 Maret 2017. Berdasarkan pantauan Kompas.com, beberapa pedagang yang berada di loksem terlihat masih membenahi kios masing-masing.
Kebakaran di Pasar Senen terjadi di blok 1 dan 2 pada Kamis, (19/1/17) pada pukul 04.20 WIB. Kebakaran diduga terjadi karena korsleting.