JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan saat ini tidak ada rencana penggusuran atau relokasi warga demi menjaga stabilitas Jakarta menjelang Pilkada DKI 2017.
"Tidak ada proses penggusuran, rekolasi tidak ada sampai pilkada demi menjaga stabilitas Jakarta menjelang pilkada," kata Sumarsono di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/3/2017).
Sumarsono mengemukakan hal itu ketika ditanya tentang rencana normalisasi lanjutan Sungai Ciliwung di kawasan Bukit Duri. Sumarsono mengatakan, proses relokasi baru bisa dilakukan setelah rumah susun siap.
Pemprov DKI sedang menyiapkan 10.500 unit rusun untuk digunakan warga yang terdampak relokasi. Sumarsono juga mengingatkan bahwa relokasi berbeda dengan penggusuran.
"Kalau penggusuruan itu terserah warganya mau ke mana dan hidup seperti apa, kalau relokasi itu disediakan kehidupan yang lebih baik. Artinya ketika menyuruh orang pergi, rumah susun harus sudah siap," kata Sumarsono.
Lihat: Normalisasi Kawasan Bukit Duri Dilanjutkan, Warga Ditampung di 4 Rusun
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan sudah mulai melakukan sosialisasi untuk melanjutkan normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri. Normalisasi itu ditargetkan mulai dilakukan pada April 2017.
"BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane) meminta lahan clear di April untuk bisa dibangun," kata Kepala Bagian Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Jakarta Selatan Bambang Eko Prabowo.
Baca: Normalisasi Lanjutan Bukit Duri Ditargetkan Mulai April 2017
Normalisasi Sungai Ciliwung dengan mengeruk dan memasang turap di sisi Bukit Duri dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui BBWSCC. Pemprov DKI Jakarta akan bertugas membebaskan lahan dan merelokasi warga.