Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumarsono Khawatir Video Bunuh Diri Warga Jagakarsa Ganggu Psikologis Anak

Kompas.com - 20/03/2017, 12:11 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono ikut berkomentar soal video pria yang bunuh diri, PI (35), dan disiarkan secara live di media sosial.

Sumarsono menilai hal tersebut tidak etis dan berisiko mengganggu psikologis warga, khususnya anak-anak yang nekat melihat video itu.

"Takut yang buka anak kecil, lalu mereka traumatik, psikologisnya itu berefek loh. Ya, saya kira hal itu sebaiknya tidak dilakukan," ujar Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (20/3/2017).

(Baca juga: Pria yang Bunuh Diri di Jagakarsa Sebelumnya Cekcok dengan Istri)

Sumarsono mengatakan, dia pernah mendengar anak-anak membahas video tersebut. Mereka terdengar ketakutan dengan peristiwa dalam video itu.

Sumarsono khawatir itu akan mengganggu psikologis mereka. Dia meminta masyarakat untuk berhenti menyebarkan video tersebut.

Terkait kasus hukumnya, dia menyerahkan hal itu kepada polisi. "Saya khawatir nanti membahayakan psikologis anak-anak dari pertumbuhan dan perkembangannya," ujar Sumarsono.

Kepolisian sudah memutuskan untuk menutup penyelidikan terhadap kasus kematian PI (35).

Kasus tersebut ditutup setelah polisi memastikan bahwa PI tewas karena gantung diri di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

"Ternyata setelah itu diketahui benar-benar buktinya itu di HP, tali, itu kan bukan ada pidananya, kami tidak bergerak secara hukum karena ini bunuh diri," kata Kanit Reskrim Polsek Jagakarsa Iptu Sofyan.

(Baca juga: Polisi Tutup Kasus Pria Bunuh Diri di Jagakarsa)

Sofyan mengatakan bahwa sejumlah saksi telah diminta memberikan keterangan terkait kasus bunuh diri yang didokumentasikan secara live di media sosial tersebut.

Sebelum lompat dari kursi dan gantung diri, PI sempat mengucapkan kata-kata yang berisi tentang kekecewaan dia pada rumah tangganya.

PI yang telah tewas ditemukan oleh putrinya yang berusia 13 tahun. PI meninggalkan lima anak dan istrinya DF (33). Dia dimakamkan di TPU Jeruk Purut pada Sabtu (18/3/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan 'Open BO' di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan "Open BO" di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com