Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Kalau Bermain Kasar, Tanda Kepanikan Mulai Muncul

Kompas.com - 20/03/2017, 14:25 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, menganggap perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 seperti pertandingan sepak bola.

Dalam sebuah pertandingan sepak bola, kata Anies, sebuah tim akan fokus untuk bermain baik saat yakin menang. Namun, tim yang tidak yakin bisa memenangkan pertandingan cenderung akan bermain kasar.

"Kalau pemain masih menendang bola, dia masih optimis menang. Dia mengejar bola, dia masih optimis menang. Tapi kalau nendang kaki lawan, sudah bermain kasar, tanda kepanikan mulai muncul," ujar Anies, saat ditemui di rumahnya, di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (20/3/2017).

(baca: Sandiaga: Ada Paslon yang Unggul 90 Persen Lebih di 489 TPS)

Anies menyampaikan hal itu untuk mengomentari perolehan suara pasangan cagub-cawagub nomor dua, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, di 480 tempat pemungutan suara (TPS) yang disebutnya menang dengan suara mencapai di atas 90 persen.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyampaikan hal tersebut mengacu pada hasil rekapitulasi perolehan suara pada putaran pertama lalu. Anies menilai jumlah perolehan suara Ahok-Djarot yang mencapai di atas 90 persen di 480 TPS itu sebagai hal yang tak biasa.

Menurut Anies, perolehan suara pasangan calon akan cenderung membentuk kurva, dalam artian tidak mungkin banyak kesamaan antara TPS yang satu dengan TPS lainnya.

"Tapi sabar aja. Insya Allah kami diantarkan pada kemenangan dan Insya Allah kami tunjukkan menang dengan bersih tanpa kirim-kirim fitnah," ucap Anies.

(baca: Soal Kemenangan Mutlak di Ratusan TPS, Ini Tanggapan Djarot)

Kompas TV Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan mengklaim menemukan kecurangan di beberapa TPS di Jakarta pada hasil pilkada putaran pertama. Anies pun memperingatkan pejabat Pemprov DKI untuk tidak melakukan kecurangan pada putaran kedua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com