JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta kembali menggelar bimbingan teknis (bimtek) atau training of trainer kepada KPU di tingkat kabupaten/kota dan panitia pemilihan kecamatan (PPK), di Hotel Lumire, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2017) hingga Rabu (22/3/2017).
Setelah mendapat materi dari KPU DKI Jakarta, KPU tingkat kabupaten/kota dan PPK akan memberikan bimtek kepada panitia pemilihan suara (PPS) di tingkat kelurahan dan kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) yang bertugas di tempat pemungutan suara (TPS).
"Mereka inilah yang akan menjadi narasumber di bimtek KPPS. Kalau mereka sekarang ini pemahaman teknisnya sudah sama, maka kami berharap dia menyampaikan materi waktu bimtek ke KPPS itu juga sama," ujar Sidik di Hotel Lumire, Senin.
Sidik mengatakan, bimtek ini dilakukan untuk memperbaiki dan menyeragamkan pemahaman penyelenggara pemilu menjelang pemungutan dan penghitungan suara pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Memperbaiki dan menyamakan pemahaman yang teknis-teknis, tata cara teknis di lapangan supaya tidak ada lagi orang yang kasus PSU (pemungutan suara ulang) kemarin, orang yang boleh mewakili saudaranya mencoblos," kata dia.
Materi yang disampaikan dalam bimtek yakni materi yang berkaitan dengan persiapan dan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara.
Sidik mencontohkan, KPU DKI Jakarta menjelaskan tentang penyebaran C6 atau surat pemberitahuan pemilih, cara dan waktu-waktu untuk melayani berbagai kategori pemilih, baik yang masuk ke dalam daftar pemilih tetap (DPT), daftar pemilih tambahan (DPTb), hingga daftar pemilih pindah (DPPh).
"(Agar) enggak seperti kemarin (putaran pertama) carut-marutnya," ucap Sidik.
KPPS akan mendapatkan satu kali bimtek. Bimtek dibagi per kelas dengan jumlah peserta yang tidak terlalu banyak. Dengan demikian, peserta bimtek dapat memahami semua aturan yang harus mereka lakukan.
"Kalau kemarin (putaran pertama) itu kira-kira 90-100 orang per kelas. Itu mungkin salah satu tidak efektif, pemahamannya yang tidak lengkap. Evaluasi kami maka kelasnya supaya lebih fokus lagi, lebih mudah mencerna materi-materi pentingnya itu, maka kelasnya kami perkecil," tutur dia.