Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Imigrasi Depok Tolak Permohonan Paspor dari 45 Orang

Kompas.com - 20/03/2017, 19:22 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Depok, Jawa Barat, baru saja menolak permohonan paspor dari 45 orang. Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Depok, Dadan Gunawan. mengatakan, permohonan dari ke-45 orang itu ditolak karena mereka tak bisa menjelaskan tujuan pembuatan paspor.

Dadan menyebutkan, ke-45 orang itu juga memberikan data yang tidak benar.

"Mereka tidak menyampaikan data yang benar dan tidak bisa menjelaskan tujuan pembuatannya. Kami kan tentu mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya kemungkinan mereka menjadi korban perdagangan manusia," kata Dadan kepada Kompas.com, Senin (20/3/2017).

Dadan menyatakan, Imigrasi sudah sewajibnya melindungi warga negara dari kemungkinan yang tidak diinginkan. Menurut Dadan, Imigrasi sudah melakukan pertimbangan matang dalam menyetujui atau menolak permohonan pembuatan paspor.

"Kami tidak sembarangan juga kalau menolak permohonan. Kami lihat dulu profil orangnya. Kami cek. Kalau dia alasannya berlibur tapi kemudian kami lihat kehidupannnya, misalnya dia tidak kerja dan dari kondisi tempat tinggal," ujar Dadan.

Dadan tak membantah bahwa permohonan ke-45 orang tersebut awalnya dibatalkan karena adanya persyaratan kepemilikan tabungan senilai minimal Rp 25 juta. Namun, pasca dibatalkannya syarat tersebut, ia menyebut ke-45 orang itu juga tak memenuhi syarat baku yang ditetapkan Imigrasi dalam menyetujui pengajuan paspor.

"Negara memang harus hadir memfasilitasi warganya. Tapi kan negara juga harus melindungi warganya, mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi memfasilitasinya bukan berarti dibiarkan, diberikan begitu saja," kata Dadan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com