JAKARTA, KOMPAS.com - Boston Hervando Siahaan, kuasa hukum para pedagang Kuliner Nusantara, yang berjualan di Jalan Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta Pusat, mengatakan belum ada kepastian soal nasib kliennya terkait rencana penggusuran oleh pihak Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK).
Menurut Boston, hasil pertemuan terakhir, tidak ada kesepakatan antara pedagang dan pengelola.
"Belum ada kepastian, pertemuan terakhir dengan pengelola yang mengatasnamakan pemerintah hasilnya nihil," kata Boston, saat ditemui Kompas.com, di Lapo Ni Tondongta Senayan, di Jalan Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2017).
Ada sekitar 25 pemilik warung makan, termasuk penjual lapo yang belum mendapat kejelasan dari pengelola soal nasib tempat usaha mereka. Menurut Boston, pihaknya ingin bertemu dengan pengelola untuk melanjutkan pembicaraan masalah ini.
Pihaknya telah memasang spanduk yang intinya akan tetap buka sampai bisa bertemu dengan Dirut PPKGBK. Pihaknya berharap, tempat usaha kliennya tidak digusur.
"Saya berharap kepada pemerintah bahwa tempat kuliner nusantara Senayan ini harus tetap ada," ujar Boston.
Ia mengatakan, tempat Kuliner Nusantara itu sudah ada sejak tahun 1983. Namun, pada awalnya mereka masih berjualan di Jalan Asia Afrika, sampai akhirnya pindah sekitar tahun 1990-an ke Jalan Lapangan Tembak.
Para pedagang rumah makan di Kuliner Nusantara itu tidak hanya lapo saja. Di sana terdapat beragam masakan dari berbagai daerah di Tanah Air, seperti masakan Tapanuli, Manado, Banjarmasin, Padang, Jawa Tengah, Betawi, Sunda, Makasar, dan lainnya. (Baca: Asa Para Pedagang di "Lapo" Senayan...)
Sampai saat ini, pihaknya mengaku belum mendapat kejelasan akan diperuntukan untuk apa tempat usaha mereka digusur. Ada yang bilang kawasan itu akan dibangun untuk kepentingan Asian Games.
"Salah satu faktor yang ingin diketahui publik untuk apa peruntukan ini. Kalau memang untuk Asian Games (harusnya) lima tahun ke belakang harus clear, kenapa harus last minute," ujarnya.
Pihaknya bukan menolak dibongkar. Namun, ia berharap pedagang diberi solusi seperti direlokasi ke tempat pengganti.
Sebelumnya, Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) Winarto mengatakan, menurut rencana di lokasi tersebut akan dibangun fasilitas penunjang kegiatan Asian Games yang akan dilaksanakan di GBK pada 2018.
"Akan dibangun training facilities," kata Winarto, pada Selasa (17/1/2017) lalu. (Baca: Penjelasan Pengelola GBK soal Tutupnya "Lapo" Senayan)