JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Aria Bima mengatakan kader yang menjadi kepala daerah juga diminta berperan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Tugas utamanya, lanjut dia, adalah bukan untuk memenangkan pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
"Tugas pertamanya adalah bagaimana warganya yang di Jakarta atau keluarganya yang di Jakarta itu bisa berpikir secara sehat soal pilkada. Karena iklim suasana di Jakarta ini sudah enggak sehat lagi pilkada," kata Aria, di Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/3/2017).
Instruksi ini juga berlaku bagi kepala daerah dan Ketua DPRD yang merupakan kader PDI-P. Tiap kader diminta mengumpulkan warga yang berasal dari daerahnya masing-masing untuk berpikir sehat mengenai Pilkada DKI Jakarta. Soal pilihan, kata Aria, warga bebas menentukan siapa calon pemimpin yang terbaik.
Baca: Siapa yang Diuntungkan dari Isu Intoleransi pada Pilkada DKI?
"Misalnya sebagai orang Solo yang tinggal di Jakarta, tepat enggak memilih pemimpin dengan isu-isu tidak sehat, yang sangat primordial, yang sangat ekestrem dengan menggunakan agama sebagai parameter yang tidak masuk akal melakukan proses demokrasi selama pilkada 10 tahun ini. Itu tidak pernah disosialisasikan oleh cara-cara PDI-P," kata anggota tim pemenangan Ahok-Djarot tersebut.
Dia mengatakan, partai bertujuan memberi pendidikan politik yang sehat. Dalam memilih pemimpin, lanjut dia, diutamakan dengan parameter kompentensi dan rekam jejak.
"Hal-hal semacam ini yang lebih kepada kepala daerah kita untuk ketemu sama warganya. Setiap warga belum tentu mempunyai suatu pilihan pada kandidat," kata Aria.
Adapun PDI-P mengusung pasangan Ahok-Djarot pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017. Selain itu, pasangan Ahok-Djarot juga diusung oleh Partai Golkar, Nasdem, dan Hanura.
Baca: Sandiaga: Warga Jakarta Ingin Pilkada Segera Berlalu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.