Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kader PDI-P Diminta Ajak Warga Berpikir Sehat dalam Pilkada DKI

Kompas.com - 24/03/2017, 14:16 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Aria Bima mengatakan kader yang menjadi kepala daerah juga diminta berperan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Tugas utamanya, lanjut dia, adalah bukan untuk memenangkan pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

"Tugas pertamanya adalah bagaimana warganya yang di Jakarta atau keluarganya yang di Jakarta itu bisa berpikir secara sehat soal pilkada. Karena iklim suasana di Jakarta ini sudah enggak sehat lagi pilkada," kata Aria, di Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/3/2017).

Instruksi ini juga berlaku bagi kepala daerah dan Ketua DPRD yang merupakan kader PDI-P. Tiap kader diminta mengumpulkan warga yang berasal dari daerahnya masing-masing untuk berpikir sehat mengenai Pilkada DKI Jakarta. Soal pilihan, kata Aria, warga bebas menentukan siapa calon pemimpin yang terbaik.

Baca: Siapa yang Diuntungkan dari Isu Intoleransi pada Pilkada DKI?

"Misalnya sebagai orang Solo yang tinggal di Jakarta, tepat enggak memilih pemimpin dengan isu-isu tidak sehat, yang sangat primordial, yang sangat ekestrem dengan menggunakan agama sebagai parameter yang tidak masuk akal melakukan proses demokrasi selama pilkada 10 tahun ini. Itu tidak pernah disosialisasikan oleh cara-cara PDI-P," kata anggota tim pemenangan Ahok-Djarot tersebut.

Dia mengatakan, partai bertujuan memberi pendidikan politik yang sehat. Dalam memilih pemimpin, lanjut dia, diutamakan dengan parameter kompentensi dan rekam jejak.

"Hal-hal semacam ini yang lebih kepada kepala daerah kita untuk ketemu sama warganya. Setiap warga belum tentu mempunyai suatu pilihan pada kandidat," kata Aria.

Adapun PDI-P mengusung pasangan Ahok-Djarot pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017. Selain itu, pasangan Ahok-Djarot juga diusung oleh Partai Golkar, Nasdem, dan Hanura.

Baca: Sandiaga: Warga Jakarta Ingin Pilkada Segera Berlalu

Kompas TV PDI Perjuangan meminta KPU Jakarta mendata ulang, warga yang tak bisa menggunakan hak pilih, pada putaran pertama pilkada DKI Jakarta. PDI Perjuangan menyayangkan ada warga Jakarta yang kehilangan kesempatan untuk memberikan suara di TPS. Kebijakan baru yang dilakukan KPU Jakarta beberapa hari jelang pemilihan suara dianggap menjadi faktor pemicu terbatasnya informasi yang diterima pemilih. Perbaikan data pemiilih sebelum putaran kedua Pilkada Jakarta, harus benar-benar bisa menjamin hak konstitusional untuk bisa menggunakan hak suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban Sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban Sejak 2022

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika dkk Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika dkk Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika dkk Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika dkk Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com