Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Dukung Polda Gelar Perkara Kasus Dugaan Penggelapan Lahan

Kompas.com - 24/03/2017, 17:12 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mendukung kepolisian melakukan gelar perkara terhadap kasus dugaan penggelapan lahan di Jalan Raya Curug, Tangerang Selatan, Banten.

Dalam kasus itu, Sandi menjadi terlapor bersama rekan bisnisnya, Andreas Tjahyadi, di mana pihak pelapor adalah Fransiska Kumalawati.

"Saya tambah yakin, kalau nanti polda menggelar perkaranya, bahwa keterlibatan saya enggak ada sama sekali. Malah saya baru diberi kabar, Pak Andreas Tjahyadi sudah melaporkan kembali pihak yang di sana," kata Sandi, di Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (24/3/2017) siang.

(baca: Sandiaga Kembali Dilaporkan ke Polisi oleh Fransiska Kumalawati)

Sandi sempat dipanggil untuk diperiksa terkait kasus tersebut di Polda Metro Jaya, Selasa (21/3/2017). Namun, Sandi menolak hadir karena jadwal kampanye yang padat dan undangan pemeriksaan yang dinilai terlalu mendadak.

Sandi juga masih menganggap ada tujuan lain di balik perkara ini. Dia bahkan mempertanyakan mengapa kasus tersebut baru mencuat, padahal perkaranya sudah berlangsung sejak lama.

"Kami berharap semua pihak melihat dari sisi profesionalisme dan proporsionalitasnya. Kapan terjadinya ini, kenapa baru diangkat sekarang. Saya nothing to hide," tutur Sandi.

Sandi juga mengungkapkan, dia sempat bertemu dengan Ketua Dewan Direksi Ortus Holdings Edward Soeryadjaya, dua pekan sebelum laporan dilayangkan. Edward merupakan pihak yang dirugikan, dengan Fransiska yang berlaku sebagai kuasa hukumnya melapor ke Polda Metro Jaya.

"Pak Edward sudah bilang, bahwa (perkara) ini akan digunakan oleh dia. Sebenarnya saya sudah tahu juga (ada upaya politisasi kasus)," ujar Sandi.

Kompas TV Polisi akan terus melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan penggelapan lahan di Jalan Raya Curug.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com