Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Seandainya Tuhan Izinkan Tidak Jadi Pun....

Kompas.com - 25/03/2017, 21:25 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menyatakan yakin segala sesuatu yang terjadi kepadanya sudah menjadi ketentuan dari Tuhan. Termasuk hasil akhir pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 yang akan dihelat pada 19 April 2017.

Hal itu disampaikan Ahok di hadapan para guru non-PNS yang hadir dalam acara deklarasi forum guru non-PNS untuk Ahok-Djarot di Posko Rumah Badja, di Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/3/2017).

Baca juga: Forum Guru Non-PNS Deklarasikan Dukung Ahok-Djarot

Pada kesempatan itu, Ahok sempat membahas berbagai upaya yang tengah dilakukannya untuk memperjuangkan nasib guru-guru non-PNS di Jakarta.

"Kita enggak jadi gubernur itu urusan Tuhan. Walaupun kita berusaha. Kalau kata orang Islam man jadda wa jadda. Semua urusan Tuhan. Kalau seandainya Tuhan izinkan tidak jadi pun...," kata Ahok tiba-tiba menghentikan pembicaraannya.

Hal itu terjadi saat sebagian peserta acara melontarkan permintaan agar Ahok tidak melontarkan perkataan yang berbau pesimistis. Namun, Ahok kembali berujar bahwa apapun yang akan terjadi atas hasil Pilkada DKI putaran kedua mendatang, itu adalah kehendak Tuhan.

"Bukannya tidak semangat. Kita berusaha. Saya selalu berdoa seperti itu. Kalau Tuhan pengen saya jadi pejabat, saya akan kerjakan semaksimal saya. Kalau Tuhan tidak pilih saya pun, saya bersyukur," ujar Ahok.

Menurut Ahok, tugas menjadi gubernur tidaklah gampang. Karena hampir setiap harinya ia harus bangun pukul 04.30, untuk kemudian berangkat pagi dan melayani segala hal terkait urusan warga hingga malam.

Namun, Ahok menyatakan, kesenangan yang bisa diperolehnya selama menjadi gubernur adalah bisa menolong orang banyak. Hal itu tidak bisa dilakukannya saat ia masih menjadi warga biasa, bahkan saat sudah menjadi pengusaha sekalipun.

"Perusahaan saya waktu untung miliaran, saya enggak bisa bantu orang miskin begitu banyak. Sekarang orang paling kaya di dunia pun enggak bisa ngasih bantuan 200 juta USD setahun. Tapi kami lakukan Rp 2,6 triliun untuk KJP," ucap Ahok.

Baca juga: Ahok: Saya Tahu Oknum Guru PNS yang Jelek-jelekin Saya di Sekolah

Kepada peserta acara, Ahok mengingatkan kalaupun tidak terpilih, ia masih menjabat hingga Oktober 2017. Sisa waktu jabatan itulah yang dijanjikannya akan dimanfaatkan untuk memperjuangkan nasib para guru non-PNS.

"Bapak ibu jangan khawatir. Sampai Oktober 2017 kok jabatan saya. Kita sedang menyiapkan sistem dengan baik," ucap Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com