JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, memastikan akan memenuhi undangan klarifikasi berikutnya dari Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan penggelapan yang dilaporkan oleh Fransiska Kumalawati.
Belum lama ini, Sandi tidak memenuhi undangan Polda pada Selasa (22/3/2017) karena jadwal kegiatan padat kegiatannya.
"Kami lagi tunggu hasil permintaan ke Kapolda. Seandainya diundang berikutnya, tentu akan kami penuhi, apalagi kalau panggilan," kata Sandi seusai hadir sebagai pembicara di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (26/3/2017) siang.
Menurut Sandi, pada Selasa (22/3/2017) lalu, Polda Metro mengundangnya untuk meminta klarifikasi, bukan panggilan pemeriksaan.
Atas undangan itu, Sandiaga mengabarkan kepada polisi bahwa dirinya tidak bisa hadir dan meminta agenda tersebut ditunda hingga selesai pemungutan suara putaran kedua Pilkada DKI Jakarta pada 19 April 2017.
"Saya sudah sampaikan posisi hukum kami dan kegiatan kami sangat-sangat padat sampai 15 April, kami mohon keringanan," kata Sandi.
Belum lama ini, Fransiska menyampaikan bahwa Sandi dan Andreas Tjahyadi, pihak lain yang dilaporkan, diduga melakukan penggelapan saat membeli lahan di Jalan Raya Curug, Tangerang Selatan, pada 2012. Menurut Fransiska, luas tanah yang digelapkan kurang lebih satu hektar.
Sandi menilai bahwa kasus ini sama sekali tidak ada hubungan dengan dirinya. Ia menyatakan sama sekali tidak terlibat untuk urusan tersebut.
"(Laporan Fransiska) tidak berbasis, seakan dibuat-buat, dan konstruksi hukum juga harus dipertanyakan," ujar Sandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.