Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Akan Panggil Ketua RT yang Imbau Warga Hadiri Pos Anies-Sandi

Kompas.com - 29/03/2017, 22:01 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Bawaslu DKI Jakarta akan memanggil Ketua RT 003 RW 010 Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta Timur, yang dilaporkan mengeluarkan surat berisi imbauan kepada warga untuk menghadiri peresmian posko tim pemenangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, pada Minggu (26/3/2017).

Ketua RT 003 RW 010 Kelurahan Pondok Bambu itu dilaporkan ke Bawaslu DKI Jakarta oleh tim hukum dan advokasi pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

"Kalau jelas yang dilaporkan itu siapa, tentu saja pasti kami akan kirimkan undangan untuk diklarifikasi," ujar Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti di Kantor KPU DKI Jakarta, Rabu (29/3/2017).

Mimah menuturkan, penanganan dugaan pelanggaran akan ditangani Bawaslu DKI Jakarta selama lima hari sejak dilaporkan. Selain memanggil Ketua RT 003 RW 010 Kelurahan Pondok Bambu sebagai terlapor, Bawaslu DKI Jakarta juga akan meminta keterangan dari tim hukum Ahok-Djarot sebagai pelapor.

"Nanti dihadirkan, minta keterangan pelapor dulu sesungguhnya peristiwanya seperti apa, dia bawa bukti enggak, saksinya ada apa enggak, nanti kami minta keterangan semuanya, baru bisa diputuskan," kata Mimah.

(baca: Imbauan RT/RW Hadiri Posko Anies-Sandi, Tim Ahok-Djarot Lapor Bawaslu)

Dalam menangani dugaan pelanggaran itu, Bawaslu DKI Jakarta akan mengacu pada Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 168/2014 tentang Pedoman RT dan RW. Bawaslu DKI Jakarta akan mengkaji dugaan pelibatan aparatur RT/RW dalam hal tersebut.

"RT/RW itu kan pelayan masyarakat yang ada di tingkat kelurahan dan mereka harus berkoordinasi dengan kelurahan. Mereka kan dipilih oleh masyarakat, tapi kan yang mengeluarkan surat keputusan itu adalah lurah setempat," ucap Mimah.

Tim hukum dan advokasi Ahok-Djarot melaporkan Ketua RT 003 RW 010 Kelurahan Pondok Bambu ke Bawaslu DKI Jakarta karena mengeluarkan surat berisi imbauan kepada warga untuk menghadiri peresmian posko tim pemenangan Anies-Sandi.

Tim hukum dan advokasi Ahok-Djarot menilai ada upaya pelibatan aparatur RT/RW secara masif untuk kepentingan pemenangan Anies-Sandi.

"Ini tidak benar dan tidak baik karena bagaimana pun RT/RW juga adalah bagian dari aparatur pemerintahan di tingkat paling bawah," kata anggota tim hukum dan advokasi Ahok-Djarot, Pantas Nainggolan, Selasa (28/3/2017).

Kompas TV Manakar Dukungan Koalisi Parpol di Putaran Kedua (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com