Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Biar Masyarakat Menilai, Mana yang Hanya Janji dan Program di Awang-awang

Kompas.com - 30/03/2017, 15:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua Djarot Saiful Hidayat menyinggung soal janji pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Anies Baswedan dan Sandiaga Uno soal program rumah DP nol persen dan seharga Rp 350 juta-an.

Djarot mengaku setuju saja dengan program seperti itu. Ia juga malah mengaku senang, karena dengan begitu bisa membantu warga Jakarta yang masih mengontrak. Namun, Djarot setuju dan senang asalkan program itu bisa dilaksanakan.

"Persoalannya, bisa enggak itu dilaksanakan," kata Djarot, di sela kampanye di Lubang Buaya, Makasar, Jakarta Timur, Kamis (30/3/2017).

Djarot mempertanyakan lahan mana yang akan digunakan untuk program rumah tersebut. Kalau menggunakan lahan Pemprov DKI pun, lanjut Djarot, tidak bisa sembarangan. Sebab harus memperhatikan zonasi peruntukannya, apakah untuk perumahan atau untuk resapan.

Baca: Benarkah Tak Ada Rumah Rp 350 Juta di Jakarta?

"Kalau pakai lahan Pemprov kan ada aturan juga. Lahan itu memang untuk perumahan atau enggak. Kan kita mesti lihat zonasinya," ujar Djarot.

Djarot bertanya lagi, kalaupun ada lahan, maka berapa banyak rumah yang sanggup disediakan. Karenanya, Djarot mengajak warga untuk menilai program calon mana yang bisa dilaksanakan dengan yang hanya di awang-awang.

"Ini yang kami sampaikan supaya masyarakat bisa menilai, mana program yang bisa dilaksanakan, mana yang hanya janji-janji, di awang-awang. Bukan kami enggak setuju, setuju aja, persolannya enggak bisa dilaksanakan," ujar Djarot.

Baca: Sandiaga: Warga Pak Djarot yang Hanya Bisa Mengontrak Akan Kami Kasih Solusi

Menurut Djarot, pihaknya menyediakan rusun sebagai tempat tinggal bagi warga Jakarta. Tahun ini, rusun yang hendak dibangun menurut Djarot ada 10.000 unit. Sehingga, warga tidak mampu di Jakarta bisa menempati rusun.

Ia juga mengatakan, rusun yang akan dibangun seperti di Pasar Minggu dan Pasar Rumput, terintegrasi dengan aspek sosial ekonomi karena dibangun dekat dengan pasar atau terminal.

Karenanya, Djarot mengatakan, ia dan pasangannya calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sepakat untuk menyampaikan program apa adanya kepada warga DKI.

"Saya sepakat sama Pak Basuki, 'Mas sampaikan apa adanya, jangan karena pilkada kita berbohong'. Misalnya di bantaran sungai, kalau penyebab banjir, dan kalau rusun tersedia, akan kita pindah (relokasi)," ujar Djarot.

Baca: Sandiaga: Saya Istiqomah Hadirkan Rumah Rp 350 Juta dan DP 0 Rupiah

Kompas TV Sabtu (18/2) kemarin, pasangan Anies-Sandi mengikuti pengajian yang diselenggarakan salah seorang relawan Anies-Sandi, yaitu Raffi Ahmad. Seusai pengajian, pasangan nomor urut tiga itu menanggapi pro dan kontra terkait program rumah tanpa uang muka yang mereka gulirkan. Menurut Anies dan Sandi, program itu sudah diterapkan di negara lain. Bahkan, jika mengacu pada aturan Bank Indonesia, hal itu bisa diterapkan di Indonesia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com