Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Kita Ingin Diskusi Gagasan, Bukan Adu Sorak Antar-pendukung

Kompas.com - 03/04/2017, 13:20 WIB
Dea Andriani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan yang menjadi poin utama dalam sebuah debat seharusnya adu gagasan program dan bukan adu sorak antar pendukung masing-masing pasangan calon.

"Kita (Anies-Sandi) ingin diskusinya tentang program, tentang gagasan. Bukan adu sorak-sorai antar-pendukung. Nanti malah suasana yang keluar enggak baik," ujar Anies seusai pertemuan dengan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (3/4/2017).

Hal tersebut menyusul beredarnya pesan dari Eep Safulloh Fatah di media sosial yang menyatakan bahwa pihak Anies-Sandi merasa debat yang dilakukan selama ini menimbulkan pertentangan di masyarakat.

Sehingga pihak Anies-Sandi menginginkan perubahan format debat agar dilakukan dengan lebih santai melalui diskusi serta membatasi peserta yang hadir dengan undangan khusus kepada 30-50 orang saja.

Baca: Anies: Dari Awal Format Debat Kemarin Itu Antar-Cawagub

Anies pun membenaran maksud dari isi pesan tersebut, karena menurutnya pembatasan audiens perlu dilakukan. Selain dari sisi jumlah, Anies juga mengatakan bahwa audiens yang datang seharusnya bukan berasal dari pendukung salah satu paslon.

Selanjutnya, Anies menilai berdasarkan pengalaman debat yang telah dilakukan, perlu format baru sehingga membuat suasana menjadi tenang. Dengan begitu ia juga bisa lebih fokus untuk menyampaikan materi debat.

"Justru suasana di pilkada ini jadi lebih sejuk dan persatuan bisa dijaga. Salah satu caranya adalah dengan (format) disuksi dialog itu lebih tenang dan fokus pada program," ujar Anies.

Baca: Anies dan Sandiaga Tak Hadir di Acara Debat Kompas TV

"Banyak tempat di dunia juga kalau ada debat tenang-tenang saja, fokusnya pada program. Bukan pada gegap gempita pendukung dalam ruangan," lanjut Anies.

Adapun dalam rangkaian Pilkada DKI Jakarta putaran dua Anies sempat menghadiri debat di salah satu stasiun televisi swasta. Debat tersebut berlangsung antar calon gubernur, yakni dirinya dengan gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Kompas TV Anies Baswedan memberikan kata penutup setelah debat final berakhir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com