Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Jelaskan Kronologi Molornya Penetapan Paslon Putaran Kedua

Kompas.com - 03/04/2017, 15:05 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkumpulan Relawan Cinta Ahok (RCA) menuding Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menelantarkan pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat saat rapat pleno penetapan pasangan cagub-cawagub pada putaran kedua Pilkada DKI 2017 tanggal 4 Maret 2017. Hal tersebut merupakan salah satu pokok aduan RCA ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Sekretaris KPU DKI Jakarta, Martin Nurhusin, menanggapi tudingan itu dengan menjelaskan kronologi molornya acara penetapan tersebut dengan menampilkan rekaman kamera CCTV Hotel Borobudur, tempat acara berlangsung. Martin mengatakan, dari rekaman kamera CCTV, Ahok masuk ke Hotel Borobudur pukul 18.56 WIB. Namun dia tidak menuju ke Flores Ballroom, ruang acara penetapan pasangan calon.

"Naik ke lantai dua. Kami enggak tahu, tidak terpantau," kata Martin dalam sidang kode etik yang digelar DKPP di Gedung Nusantara IV, Kompleks DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2017).

Pada waktu itu, Djarot sudah datang dan melakukan registrasi. Panitia acara juga mengantarkan Djarot ke ruang VVIP.

Pada pukul 19.00 WIB, panitia menghubungi liaison officer (LO) tim Ahok-Djarot. Namun, nomor kontak LO yang bersangkutan tidak bisa dihubungi.

Pada pukul 19.15 WIB, panitia juga menghubungi LO pasangan calon nomor pemilihan tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno. LO Anies-Sandi mengatakan, Anies-Sandi sudah dalam perjalanan menuju Hotel Borobudur.

Pada waktu itu, Djarot tampak meninggalkan ruang VVIP melalui pintu yang terhubung ke Flores Ballroom, tidak melalui pintu depan. Panitia tidak mengetahui ke mana Djarot pergi saat itu.

Anies-Sandi kemudian tiba di Hotel Borobudur pada pukul 19.24 WIB melalui pintu belakang dan langsung menuju Flores Ballroom.

"(Anies-Sandi) di-doorstop (diwawancarai) oleh media di depan VVIP sekitar 5-6 menit. Setelah selesai, diarahkan ke VVIP untuk makan malam dan nunggu di VVIP," kata Martin.

Pada pukul 19.49 WIB, dari rekaman kamera CCTV, Ahok terlihat turun dari lantai dua menuju Flores Ballroom dan mencari Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno. Ahok menanyakan kenapa acara tidak juga dimulai padahal berdasarkan undangan, acara dimulai pukul 19.30 WIB.

Saat itu, Ahok juga mengatakan KPU DKI Jakarta tidak profesional.

"Padahal kata Pak Ketua, justru nunggu Pak Ahok," ucap Martin.

Setelah Ahok datang, Sumarno meminta acara segera dimulai. Namun, Ahok dan Djarot memutuskan untuk walk out dan tim kampanyenya diminta mewakili mereka pada acara itu.

KPU DKI Jakarta akhirnya memulai acara rapat pleno penetapan pasangan calon pada pukul 20.05 WIB.

Seusai Martin menjelaskan kronologi tersebut, ketua majelis sidang yang juga Ketua DKPP RI Jimly Asshiddiqie menanyakan apakah panitia tidak mengetahui kehadiran Djarot di Hotel Borobudur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com