JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Husein Murad menyampaikan, masyarakat perlu mengantisipasi kemungkinan longsor di sejumlah kecamatan di DKI Jakarta.
Husein mengatakan, wilayah yang rawan longsor paling banyak berada di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dengan kerawanan tingkat menengah.
Pada zona ini, dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah, sungai, gawir, tebing jalan. Gerakan tanah juga terjadi jika lereng mengalami gangguan.
Husein mengatakan, berdasarkan data yang dikutip dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, di Jakarta Selatan ada delapan kecamatan yang rawan longsor dengan tingkat menengah.
Kecamatan itu ialah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggarahan.
Sementara itu, kecamatan di wilayah Jakarta Timur yang rawan longsor menengah ialah Kecamatan Kramat Jati dan Pasar Rebo.
Husein meminta agar warga tak lagi membangun rumah di bawah lereng karena kemungkinan longsor sangat besar.
"Artinya kata kuncinya ikuti aturan. Kan kalau membangun sudah ada aturan. Enggak boleh bangun di pinggir kali, di lereng apa pun itu," ujar Husein saat dihubungi, Selasa (4/4/2017).
Pada Senin lalu, terjadi longsor di Jalan Pemuda 1, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kejadian ini menewaskan seorang anak bernama Hilman (12).
(Baca juga: Seorang Anak Tewas Akibat Longsor di Jagakarsa)
Kepala Seksi Humas Suku Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistika Jakarta Selatan Mardani mengatakan, kejadian tersebut berlangsung pada Senin malam saat hujan deras disertai angin kencang dan petir mengguyur Jakarta.
"Hujan mengakibatkan erosi tanah dan merobohkan turap," kata Mardani dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/4/2017).
Turap setinggi enam meter tersebut membatasi rumah warga dengan dataran di sebelahnya yang lebih tinggi.
Ketika longsor, turap itu menimpa rumah Hilman dan keluarganya. Hilman tewas, sedangkan keluarganya mengalami luka-luka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.