JAKARTA, KOMPAS.com - Selama ini, warga mungkin lebih mengenal "pasukan oranye" yang merupakan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) dan "pasukan biru" dari Dinas Sumber Daya Air.
Tak banyak warga yang mengenal "pasukan kuning," pasukan warna yang berada di bawah Dinas Bina Marga DKI Jakrta.
Sesuai dengan namanya, para petugas ini mengenakan baju kuning terang saat bertugas.
Pada sebelah kiri bagian dada seragam mereka tampak logo Dinas Bina Marga DKI, sedangkan pada sebelah kanan dada mereka terlihat lambang Pemprov DKI.
Sementara itu, di bagian belakang seragam mereka, tertulis nama kota madya masing-masing wilayah mereka bertugas. Tak lupa pula topi kuning terang yang melekat di kepala mereka saat bertugas.
(Baca juga: Pemprov DKI Juga Punya "Pasukan Kuning", Apa Tugas Mereka?)
Koordinator pasukan kuning dari Grup I Kecamatan Senen Rohiyat mengatakan, setiap kecamatan memiliki 12 anggota yang dibagi ke dalam dua grup.
Tugas mereka ialah merapikan atau memperbaiki jalan dan trotar di jalan-jalan protokol maupun jalan perkampungan.
Seperti petugas Pemprov DKI lainnya, pasukan kuning bekerja dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.
"Kami lebih ke merapikan jalan, trotoar, aspal jalan, perbaiki trotoar," ujar Rohiyat saat ditemui di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2017).
Biasanya, perbaikan yang dilakukan oleh para petugas berasal dari aduan masyarakat melalui aplikasi Qlue. Aduan warga itu diteruskan oleh pihak kecamatan ke Suku Dinas Bina Marga.
Rohiyat menyampaikan, tugas pasukan kuning ini berbeda dengan tugas dari pekerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR).
Bedanya, pasukan kuning hanya memperbaiki jalan atau trotoar dengan panjang tertentu. Rohiyat mengatakan, dalam sehari, setiap petugas memiliki target pengerjaan.
Satu petugas ditargetkan mampu memperbaiki jalan atau trotoar sepanjang 5 meter dalam sehari.
Sementara itu, untuk satu grup ditargetkan melakukan perbaikan sepanjang 30 meter dalam sehari.
Dalam sehari, Rohiyat dan petugas lainnya bisa menghabiskan dua karung semen untuk mengaspal jalan atau menambal trotoar yang berlubang.