Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Senang Sumarsono Jalankan Tugas Titipannya

Kompas.com - 05/04/2017, 17:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku senang karena "pasukan merah" mulai bekerja pada 17 April 2017.

Hal itu berarti Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menjalankan tugas yang telah dititipkan oleh Ahok saat akan cuti kampanye Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

"Berarti Pak Soni (sapaan Sumarsono), apa (tugas) yang saya titipkan, dia jalankan. Tanggal 16 saya sudah masuk (aktif kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta)," kata Ahok, di Jalan Haji Syaip, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2017).

(baca: "Pasukan Merah" Akan Dibantu "Pasukan Pelangi" Saat Bedah Rumah di Cilincing)

Ahok menjelaskan ide pembentukan pasukan merah karena Pemprov DKI Jakarta belum merealisasikan program kampung deret karena Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebut ada masalah dalam penggunaan anggaran untuk kampung deret.

Selain itu, renovasi rumah melalui program kampung deret mesti melalui mekanisme administrasi yang panjang.

"Makanya kami tempuh gimana kalau bedah rumah saja. Itu (kampung deret) juga masalah melimpahkan duit ke orang, service-nya kayak apa? Pasti masalah juga," kata Ahok.

(baca: Ini Kriteria Rumah yang Dibedah "Pasukan Merah")

Adapun peralatan yang digunakan pasukan merah dibeli melalui e-katalog. Ahok mengatakan, program pasukan merah sebagai langkah penghematan biaya perawatan rumah susun dan gedung-gedung Pemprov DKI Jakarta.

Namun, dia perlu menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) terlebih dahulu sebelum benar-benar menjalankan program tersebut.

"Kenapa kami enggak mau mengerjakan maintenance gedung sendiri? Lebih cepat lagi, barang beli di e-katalog dan tukangnya ya pasukan merah ini," kata Ahok.

Asisten Sekretaris Daerah bidang Tata Pemerintahan DKI Jakarta, Bambang Sugiyono mengatakan, akan ada sekitar 40-50 rumah di Cilincing yang akan dibedah pasukan merah.

Material bangunan untuk bedah rumah menggunakan dana coorporate social responsibility (CSR). Bambang mengatakan saat ini sedang ada tim yang turun ke lapangan untuk mendata kerusakan pada rumah-rumah itu. Nilai bangunan yang sudah dibedah juga beragam.

"Tapi kami perbaikinya permanen. Apakah akan merobohkan total, itu tergantung. Kalau kerusakannya tidak pada semua bagian bangunan ya tentu tidak usah," ujar Bambang.

Saat ini sudah ada 25 pasukan merah yang siap bekerja mulai 17 April 2017. Mereka akan dibantu oleh PHL SKPD lain seperti pasukan oranye dan pasukan biru sambil menunggu rekrutmen pasukan merah selesai.

Kompas TV Ahok Djarot Berjoget dan Bernyanyi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com