Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Sandiaga soal Isu Penggusuran 300 Kampung yang Diucapkan Anies

Kompas.com - 06/04/2017, 12:41 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga Sandiaga Uno menyatakan ucapan cagub pasangannya, Anies Baswedan mengenai 300 kampung yang akan digusur oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berdasarkan pemberitaan di media massa.

"Ungkapan tersebut bukan saja kita terima. Itu sudah terdokumentasi baik di media dan pernyataan sebelumnya jadi," kata Sandi saat ditemui di kawasan Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (6/4/2017).

Anies diketahui baru saja dilaporkan oleh tim hukum pasangan Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat ke Polda Metro Jaya atas tuduhan fitnah dan pencemaran nama baik.

Pelaporan itu terkait ucapan Anies yang melontarkan pernyataan mengenai adanya 300 kampung yang akan digusur oleh Pemprov DKI.

Baca:Tim Ahok-Djarot Akan Laporkan Anies yang Dinilai Fitnah soal Penggusuran

Sandi menyatakan pihaknya sudah menyiapkan langkah hukum untuk membantu Anies. Sandi juga yakin pelaporan itu tidak akan mengganggu kampanye Anies.

"Kami istikamah saja. Kita akan fokus apa yang warga Jakarta inginkan. Fokus masalah pendidikan yang sangat tinggi, lapangan kerja OK OCE. Di sini kampung ini banyak yang nganggu, mereka ingin supaya dibantu," kata Sandi.

Saat dikonfirmasi, anggota tim Anies-Sandi, Naufal Firman Yusak memperlihatkan sejumlah pemberitaan yang dimaksudkan oleh Sandi.

Pemberitaan yang diperlihatkan oleh Naufal adalah saat Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta merilis catatan mereka mengenai adanya 325 kampung yang akan digusur oleh Pemprov DKI.

Baca: Kami Datang untuk Mengusung Bapak Anies, Ada 325 Titik yang Akan Digusur

LBH menyampaikannya pada sekitar Juni 2016. Data yang dihimpun dari LBH Jakarta disebut berasal dari APBD DKI dan Rancangan RDTR 2016.

Dari catatan LBH, daerah yang akan digusur itu tersebar di lima wilayah Jakarta. Perinciannya adalah 55 lokasi berada di Jakarta Barat, 54 lokasi di Jakarta Utara, 57 lokasi di Jakarta Pusat, 77 lokasi di Jakarta Selatan, dan 82 lokasi di Jakarta Timur.

Rilis dari LBH sempat mendapat tanggapan dari Ahok. Menurut Ahok, Pemprov DKI Jakarta akan terus melakukan penertiban di beberapa wilayah yang dianggap tidak sesuai dengan tata ruang.

Namun, kata Ahok, penertiban itu akan dibarengi dengan penyediaan rumah susun untuk relokasi warga.

"Memang (penertiban), banyak. Jadi bagi kami, begitu rumah susunnya siap, maka semua normalisasi akan jalan," kata Ahok di Balai Kota pada sekitar Agustus 2016.

Ahok mengaku tak ambil pusing jika langkahnya ini dinilai merugikan dirinya secara politik. Menurut Ahok, penertiban dilakukan untuk kebaikan warga secara keseluruhan.

"Secara politik bodoh enggak saya? Kan mau pemilihan. Harusnya saya tunda dong," kata dia.

Kompas TV Anies Berjanji Tak Gusur Bantaran Kali Palmerah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com