JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, memastikan informasi mengenai penggusuran di 300 titik di Jakarta akan dilakukan jika dirinya menang Pilkada DKI Jakarta 2017 adalah kabar bohong.
Djarot menegaskan, pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot hanya akan merelokasi warga yang tinggal di bantaran sungai dan kolong jembatan.
"Gak boleh orang Jakarta tinggal di kolong jembatan, malu-maluin," kata Djarot, di Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (6/4/2017).
(baca: Djarot: Kalau Pilih Basuki-Djarot Ada 300 Lokasi Digusur, Itu Bohong!)
Mantan Wali Kota Blitar itu menuturkan, warga yang tinggal di kolong jembatan akan direlokasi ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) agar mendapat kehidupan yang lebih baik.
Adapun warga yang tinggal di bantaran sungai akan direlokasi ke rusun karena akan dilakukan program normalisasi sungai untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta.
(baca: Warga Bukit Duri Minta Direlokasi ke Rusun Pasar Rumput)
Djarot kemudian mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan menata permukiman kumuh melalui program bedah rumah yang dilakukan "pasukan merah".
"Nanti kami akan bongkar, bukan digusur. Dibongkar untuk dibangun lagi," ujar Djarot.
(baca: Ini Kriteria Rumah yang Dibedah "Pasukan Merah")