JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota tim "kampanye rakyat" pemenangan Ahok-Djarot, Michael Sianipar, menyampaikan alasan patungan dana kampanye ditutup lebih awal dari target sebelumnya yang dijadwalkan pada 7 April 2017.
Michael menyebut, calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang meminta tim untuk segera menutup patungan dana kampanye.
"Kemarin saja terkumpul dana Rp 1,4 miliar dalam sehari dan kami laporkan ke Pak Ahok. Bapak bilang, kalau ini tidak dijaga, bisa-bisa sampai hari Jumat atau minggu depan lebih (melebihi ambang batas pengumpulan dana kampanye oleh KPU DKI Jakarta)," kata Michael, dalam konferensi pers yang digelar di Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/4/2017).
"Jadi diputuskan untuk diputus (memberhentikan pengumpulan dana kampanye)," ujar dia.
(Baca juga: "Pak Ahok Pesan, Sisa Dana Kampanye Digunakan untuk Beli Transjakarta Cares")
Michael menyampaikan bahwa tadinya tim baru akan menutup pengumpulan dana kampanye pada Jumat (7/4/2017) besok.
Namun, karena khawatir dana kampanye yang terkumpul melebihi ambang batas sesuai aturan KPU DKI Jakarta, tim menutup pengumpulan dana kampanye pada Rabu pagi ini.
Adapun ambang batas dana kampanye sesuai aturan KPU DKI Jakarta adalah Rp 34,56 miliar.
"Makanya lebih baik kami umumkan kalau (pengumpulan dana kampanye) sudah ditutup. Biar (dananya) enggak mubazir," kata Michael.
Pasangan Ahok-Djarot mengumpulkan dana kampanye lebih kurang Rp 27,1 miliar pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
Adapun jumlah dana yang dikumpulkan melebihi target sebelumnya sebesar Rp 25 miliar. Dana kampanye putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 itu berasal dari 3.613 donatur.
(Baca juga: Yang Ingin Sumbang Dana Kampanye buat Ahok-Djarot agar Taati Prosedur)
Sebanyak 2.736 donatur menyumbangkan dana melalui situs web www.ahokdjarot.id dengan total penerimaan sebanyak Rp 2,8 miliar.
Selain itu, dari setoran tunai melalui cabang BCA di seluruh Indonesia sebesar Rp 24,1 miliar.