Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Hak Pilih Warga Panti Bina Laras, KPU DKI Tunggu Pemeriksaan Dinkes

Kompas.com - 06/04/2017, 19:59 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Moch Sidik mengatakan, pihaknya masih menunggu rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk memberikan hak pilih kepada warga Panti Sosial Bina Laras, Jakarta Barat.

Sidik menyampaikan, pada Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran pertama, KPU DKI sempat mendapatkan kritik akibat memasukkan penghuni panti tersebut dalam daftar pemilih tetap (DPT). Banyak pihak yang meragukan kesehatan jiwa penghuni panti tersebut.

(Baca juga: Dari 10.746 Warga Binaan hanya 4.741 yang Masuk DPT Putaran Kedua)

Pada Pilkada DKI putaran pertama, ada 495 DPT di panti tersebut. Jika dari hasil pemeriksaan nantinya ada warga binaan yang masih terganggu jiwanya, KPU DKI Jakarta akan menghapusnya dari DPT.

"Kami minta bantuan untuk lakukan pengecekan, karena KPUD pegang regulasi. Kalau pemilih terganggu jiwanya harus ada keterangan dari dokter," ujar Sidik saat rapat koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, di Jakarta Barat, Kamis (6/4/2017).

Rapat tersebut juga dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.

Sidik juga berharap agar Dinas Dukcapil kembali memverifikasi para penghuni panti, apakah warga yang sebelumnya telah ditetapkan menjadi DPT benar-benar warga DKI Jakarta atau tidak. 

"Kami dapat kritikan khususnya dari paslon 3. Mereka ingin pastikan apakah mereka di panti adalah warga Jakarta. Tentu kami pegang adalah NIK yang sudah didapatkan panti," ujar Sidik.

(Baca juga: DPT Ditetapkan Besok, KPU DKI Masih Terus Perbaiki Data Pemilih )

Sumarsono mengatakan, dia sudah meminta Dinas Kesehatan DKI untuk melakukan pengecekan kesehatan para penghuni Panti Bina Laras. Namun, sampai saat ini belum ada konfirmasi lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com