Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tampar Buruh Perempuan, Kapolres Tangerang Minta Maaf

Kompas.com - 10/04/2017, 06:22 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -
Kapolres Metro Tangerang Komisaris Besar Harry Kurniawan menyatakan tengah menyelidiki anggotanya yang diduga menampar seorang perempuan saat hendak berunjuk rasa di kawasan Kota Tangerang, Minggu (9/4/2017) pagi.

Peristiwa itu terjadi saat hari bebas kendaraan bermotor diberlakukan di salah satu jalan di Kota Tangerang.

"Propam Polres sedang mendalami dan menindaklanjuti hal tersebut. Kami mohon waktu untuk meminta keterangan terkait hal tersebut dan memohon maaf atas ketidaknyamanannya," kata Harry, kepada Kompas.com, Minggu malam.

Harry menjelaskan, peristiwa itu diawali saat adanya sekelompok orang yang akan berunjuk rasa di area hari bebas kendaraan bermotor Kota Tangerang. Sebelum unjuk rasa dimulai, personel polisi dan Satpol PP meminta massa bubar karena ada larangan berunjuk rasa.

Larangan tersebut merujuk pada Peraturan Wali Kota Tangerang Nomor 2/2017 tentang Penyelenggaraan Penyampaian Pendapat di Muka Umum.

Dalam Pasal 12 tertera larangan melaksanakan hal tersebut pada hari Sabtu dan Minggu serta hari besar nasional dan hari besar lainnya yang ditentukan pemerintah.

Pengunjuk rasa yang sebagian besar adalah buruh perempuan dari pabrik sepatu itu tidak setuju dan tetap mau melangsungkan aksinya, hingga Kepala satuan intelijen Polres Metropolitan Kota Tangerang Ajun Komisaris Besar Danu Wiyata berusaha menenangkan seorang buruh perempuan yang menyampaikan protes.

Berdasarkan rekaman video yang beredar, suasana semakin panas hingga buruh perempuan dan Danu saling tunjuk. Kemudian, Danu nampak menampar pipi kiri buruh perempuan itu dan disambut tamparan balasan oleh buruh perempuan tersebut.

Harry menjanjikan pihaknya akan menghimpun informasi secara keseluruhan dan menentukan langkah selanjutnya. Melalui Propam, polisi juga akan memastikan apakah anggotanya yang terlibat dinyatakan bersalah atau tidak.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com