Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Heroik Polantas yang Gagalkan Aksi Penodongan di Dalam Angkot

Kompas.com - 10/04/2017, 14:32 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi heroik dilakukan anggota Satlantas Polres Metro Jakarta Timur, Aiptu Sunaryanto pada Minggu (9/4/2017) malam. Dia berhasil menggagalkan aksi penodongan yang disertai penyanderaan yang terjadi di dalam angkot jurusan Rawamangun-Pulogadung.

Baca juga: Polantas yang Gagalkan Penodongan di Angkot Akan Diberi Penghargaan

Di dalam angkot tersebut, Hermawan menodong Risma Oktaviani (25) yang tengah mengendong anaknya DI (1).

Sunaryanto, Senin (10/4/2017), menceritakan kepada Kompas.com, rincian apa yang terjadi semalam. Dia mengatakan, dirinya sedang melintas di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur dari rumahnya di kawasan Bekasi, Jawa Barat, pada sekitar pukul 19.00 WIB. Setibanya di ruas jalan tersebut, dia melihat seorang ibu meloncat dari dalam angkot dan meminta pertolongan.

Insting kepolisiannya muncul saat melihat hal tersebut. Dia langsung menghentikan laju kendaraan bermotornya dan memarkirkannya. Sang ibu yang baru saja meloncat dari angkot itu menyatakan bahwa ada rampok di dalam angkot. Seorang perempuan dan buah hatinya juga masih disandera di angkot itu.

Teriakan ibu tersebut mengundang perhatian warga. Mereka berbondong-bondong berdatangan ke lokasi. Massa langsung mengepung angkot itu.

Lihat juga: Penodong Ibu dan Bayi di Angkot Nekat Beraksi karena Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Sunaryanto pun mendekat ke pintu angkot dan mencoba bernegoisasi dengan pelaku agar mau melepaskan korbannya.

"Pelaku langsung kaget begitu ngeliat saya, mungkin dia tahu saya polisi soalnya saya pake jaket polisi. Dia semakin gelap mata. Saya bicara pelan-pelan 'Mas ada apa, sini saya bantu'. Dia bilang 'Diem lu'. Dia ngata-ngatain saya," ujar Sunaryanto.

Bukannya melunak, Hermawan malah makin meradang. Dia mengancam akan membunuh Risma dan anaknya jika permintaannya tak dituruti.

Kepada Sunaryanto, Hermawan meminta agar angkot tersebut segera dibawa meninggalkan lokasi. Namun, pada saat itu, sopir angkot beserta penumpang yang berada di kursi depan sudah melarikan diri.

"Saya bujuk biar dia mau lepas itu ibu sama anaknya, biar saya aja yang gantiin. Saya bilang juga ke dia bahwa saya jamin kalau korban dilepaskan, dia enggak akan diamuk massa," tutur Sunaryanto.

Namun, bujuk rayu Sunaryanto tak mampu melunakan Hermawan. Dia terus mengancam akan membunuh korban jika permintaanya tidak dipenuhi.

"Dia bilang 'Kalau Bapak nembak saya, saya matiin ini anak sama ibunya' sambil pisaunya diarahin ke anaknya. Ibunya nangis-nangis minta tolong anaknya diselametin," kata Sunaryanto.

Suasana makin mencekam. Risma menangis sejadi-jadinya karena melihat anaknya ditodong dengan pisau oleh Hermawan. Massa juga makin banyak mengelilingi angkot tersebut.

Sunaryanto mencoba menenangkan pelaku agar tidak melakukan hal nekat. Dia mengangkat tangannya dengan maksud agar Hermawan tahu bahwa dia tidak bersenjata. Padahal, senjata api Sunaryanto sejak awal disembunyikan di pijakan tangga pintu angkot.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com