Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumarsono: Kondisi Jakarta Lebih "Panas" Dibanding di Sulawesi Utara

Kompas.com - 10/04/2017, 18:29 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono membandingkan situasi saat dia memimpin Sulawesi Utara sebagai pejabat gubernur dengan situasi saat ini ketika ditunjuk sebagai Plt Gubernur DKI Jakarta.

Sumarsono menjelaskan, di Sulawesi Utara, kehidupan warganya sangat pluralis. Mayoritas pemeluk agama di daerah tersebut beragama kristen protestan, katolik. Namun, antar umat beragama di sana saling menghargai.

Ketika diangkat sebagai pejabat gubernur, kata Sumarsono, tidak ada penolakan apapun dari masyarakat.

"Saya haji tapi diterima mereka. Enggak ada yang nolak waktu di Sam Ratulangi (bandara), enggak ada sama sekali mereka bilang menolak gubernur Islam. Mereka sambut saya," ujar Sumarsono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2017).

Hal itu disampaikan Sumarsono usai mengukuhkan pengurus Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Tingkat Provinsi dan Kota/Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Periode Tahun 2016-2021.

Sumarsono menjelaskan, di Jakarta situasi lebih panas dibanding di Sulawesi Utara, terlebih lagi saat momen Pilkada DKI Jakarta. Namun, hal itu menurut Sumarsono masih dalam taraf wajar karena Jakarta merupakan Ibu Kota negara.

Baca: Sumarsono Miris Banyak Spanduk Provokatif Dipasang di Masjid

Untuk meredam panasnya suhu politik di Jakarta, di awal menjabat Sumarsono membuta slogan yang dinilai bisa meredam panasnya suhu politik di masyarakat. Slogan tersebut ialah "kita semua bersaudara".

Spanduk dengan slogan itu telah terpasang di jalan-jalan dan kantor pemerintahan di Jakarta.

"Di sini suhu nya lebih panas dibanding Sulawesi, di sini sumbu pendek, salah sedikit langsung di-bully. Apalagi sosial media banyak berita hoax, tapi wajar karena ini Ibu kota negara," ujar Sumarsono.

"Jakarta bukan milik satu agama, satu bangsa, tapi milik warga Indonesia," tambah Sumarsono.

Sumarsono dilantik menjadi Pejabat Gubernur Sulawesi Utara dari 20 September 2015 hingga 11 Februari 2016. Jabatan Sumarsono sebagai Plt Gubernur DKI Jakarta akan berakhir pada 16 April 2017.

Kompas TV Dalam kesaksiannya di persidangan kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama, Eko Cahyono, saksi yang sempat mendampingi Ahok di Pilkada Bangka Belitung 2007 lalu menyatakan dirinya dan Ahok sempat terganjal isu SARA dalam penggunaan Al Maidah 51. Lalu apa kaitannya dengan kasus Ahok saat ini? Kompas Malam akan membahasnya dengan Eko Cahyono dan kuasa hukum terdakwa Basuki Tjahaja Purnama, Josefina Syukur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com