Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Saksi Mata Penodongan Ibu dengan Balita di Dalam Angkot

Kompas.com - 11/04/2017, 08:19 WIB
Dea Andriani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Aksi penodongan dalam angkot KWK T25 pada Minggu (9/4/2017) malam, menjadi perhatian warga di sekitar lokasi kejadian, di ruas Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur.

Abdul Hadi, petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) dari Posko Buaran, yang saat itu sedang bertugas di dekat lokasi kejadian, mengaku ikut membantu menyelamatkan korban penodongan bersama tiga rekannya.

Adapun korban penodongan yang disertai penyanderaan itu adalah Risma Oktaviani (25) dan anaknya DI (1), yang ditodong pisau oleh Hermawan (28), di dalam angkot tersebut.

Hadi menceritakan sesaat setelah angkot berhenti, ada seorang wanita yang turun sambil berteriak ‘“jambret” dan meminta pertolongan. Sontak hal tersebut membuat warga berdatangan, termasuk Hadi dan ketiga rekannya yang langsung berlari ke arah angkot.

"Pas kejadian itu ada yang teriak jambret, saya sama (petugas P3S) yang lain langsung ke sana. Ada tiga orang penumpangnya, ibu-ibu, yang ditodong itu satu sambil bawa anak," ujar Hadi saat ditemui Kompas.com, di dekat lokasi kejadian, Senin (10/4/2017).

(baca: Kasus Penodongan di Dalam Angkot dan Aksi Heroik Aiptu Sunaryanto)

Menurut Hadi, pada saat kejadian sekitar pukul 18.40, angkot T25 yang ditumpangi pelaku dan korban berhenti di lampu merah ruas jalan I Gusti Ngurah Rai, tepatnya di bawah flyover Raden Inten, Koridor 11 Transjakarta, Duren Sawit, Jakarta Timur.

“Waktu saya ke sana enggak lama polisi datang sekitar 10 menitan. Saya jadinya atur (lalu lintas) jalan,” ucap Hadi.

Dumoli Siahaan, yang juga petugas P3S pun mengatakan bahwa saat kejadian banyak warga yang menyaksikan.

“Waduh enggak keitung (jumlah warga) banyak bener itu jalan ketutup, mobil susah lewat,” ujar Dumoli.

Menurut Dumoli, jalanan mulai kembali lengang setelah pelaku ditembak di bagian lengan dan diringkus oleh anggota Satlantas Polres Metro Jakarta Timur, Aiptu Sunaryanto. Adapun penembakan tersebut terpaksa dilakukan karena proses negosiasi dengan pelaku gagal.

“Polisinya (habis menembak) sempet bilang ‘enggak boleh main hakim sendiri’, jadi dia tetap di angkot jaga pelaku biar enggak dikeroyok massa,” ucap Dumoli.

(baca: Penodong Ibu dengan Balita di Angkot Merupakan Residivis Curanmor)

Kemudian angkot tersebut didorong oleh beberapa warga ke pos polisi terdekat atas permintaan Sunaryanto, sedangkan korban langsung dibawa ke rumah sakit terdekat oleh warga.

Adapun posisi sopir saat itu berada di luar angkot. Sopir tersebut juga ikut mencari pertolongan dan kemudian menyaksikan dari luar angkot selama kejadian berlangsung.

Halaman:


Terkini Lainnya

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com