Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Melihat Usai Disiram Air Keras, Novel Baswedan Tabrak Pohon

Kompas.com - 11/04/2017, 11:18 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sempat menabrak pohon nangka di depan salah satu rumah seusai disiram air keras oleh orang tak dikenal di dekat Masjid Jami Al Ihsan, Selasa (11/4/2017) pagi.

Hal itu diungkapkan Ketua RT 003 RW 010, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Wisnu Broto.

"Pak Novel karena kepanasan (disiram air keras), lari ke masjid. Dia mungkin enggak lihat, nabrak pohon," ujar Wisnu di sekitar lokasi penyiraman.

Wisnu mengatakan, usai disiram air keras oleh orang tak dikenal, Novel tetap sadarkan diri dan langsung kembali menuju masjid. Dia membuka baju gamis dan sandalnya dan berjalan menuju masjid.

"Gamis sama sandalnya ditinggal, langsung lari (ke masjid). Masih sadar, masih lari, teriak-teriak, 'tolong, sakit'," kata dia.

Baca: Diduga Disiram Air Keras, Novel Alami Luka di Bagian Kelopak Mata

KOMPAS.com/NURSITA SARI Pohon yang ditabrak Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan usai disiram cairan yang diduga air keras di RT 003 RW 010 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017).
Warga yang masih berada di dalam masjid pun langsung berhamburan ke luar dan menolong Novel. Mereka membawa Novel ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading.

"Minta dianter ke rumah sakit, tolong katanya. Dia bilang panas, panas," ucap Wisnu.

Pohon yang sempat ditabrak Novel itu pun dicongkel oleh polisi sebagai salah satu barang bukti.

Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal usai melaksanakan solat Subuh di Masjid Jami Al Ihsan, dekat rumahnya, Selasa pagi.

Saat hendak pulang, dua orang yang diduga laki-laki berboncengan motor dan menyiram air keras ke arah wajah Novel. Kini Novel menjalani perawatan di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.

Baca: Disiram Air Keras, Novel Baswedan Teriak dan Minta Dibawa ke RS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com