Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PP Muhammadiyah: Meresmikan Rumah Ibadah Saat Pilkada Termasuk Politisasi Agama

Kompas.com - 11/04/2017, 16:18 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menilai adanya politisasi agama tidak bisa hanya diarahkan terhadap pihak yang berpolitik atas nama agama. Tapi juga terhadap pihak yang mendekonstruksi pikiran orang lain dengan memanfaatkan isu agama.

Untuk pihak yang kedua ini, Haedar mencontohkan mengenai adanya kegiatan peresmian rumah ibadah saat masa tenang pilkada. Menurut Haedar, kegiatan tersebut sebenarnya termasuk politisasi agama.

"Boleh jadi kalau ada seorang pejabat resmi meresmikan masjid, atau gereja atau tempat ibadah pada saat minggu tenang, atau pada saat masa kampanye, itu juga termasuk politisasi agama," kata Haedar saat memberikan kuliah kebangsaan di kampus Universitas Prof Hamka, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (11/4/2017).

Baca: 16 April, Jokowi-Ahok Resmikan Masjid Raya Daan Mogot

Haedar berharap hal yang dikhawatirkannya itu tidak terjadi. Walaupun ia tak yakin harapannya itu akan terjadi. Yang pasti, Haedar menilai politisasi agama merupakan paradoks yang bisa dilakukan oleh pihak manapun. Tergantung kepentingan dan cara yang dilakukannya.

"Saya yakin teman-teman di dunia politik sudah paham. Cuma rakyat yang sering tidak paham," ujar Haedar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com