JAKARTA, KOMPAS.com - Kamera pengawas tersembunyi (CCTV) di rumah Novel Baswedan, diambil oleh KPK usai peristiwa penyiraman cairan diduga zat asam atau air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu, Selasa (11/4/2017).
Hingga kini, polisi belum melihat rekaman CCTV tersebut.
"Belum (lihat)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Rabu (12/4/2017).
(baca: Novel Baswedan, Simbol KPK yang Kerap Diintimidasi)
Kemarin, para penyidik dari Polda Metro Jaya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan keterangan dan bukti.
Mereka mengumpulkan barang bukti seprti baju yang dikenakan Novel dan cairan yang diduga air keras. Adapun CCTV dibawa oleh KPK.
"Di rumahnya yang bersangkutan ada CCTV, sekitar situ diambil KPK, kan inventarisnya KPK," kata Argo.
(baca: Pelaku Sudah Mengintai Novel Baswedan Sejak Beberapa Hari Lalu )
Novel Baswedan diserang orang tak dikenal dengan cara menyiramkan cairan diduga zat asam atau air keras usai menunaikan shalat subuh di Masjid Jami Al-Ihsan, di dekat rumahnya, di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa pagi.
Dua orang yang berboncengan motor menyiramkan cairan yang melukai wajah dan mata Novel. Novel kini menjalani pemulihan di Jakarta Eye Center, Menteng.