Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adu Argumen Ahok dan Anies soal Masalah Anak Putus Sekolah

Kompas.com - 12/04/2017, 22:57 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam debat pemilihan gubernur DKI Jakarta, Rabu (12/4/2017), calon gubernur, Anies Baswedan, mengkritik solusi yang diberikan calon gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, terkait anak tidak sekolah.

Ahok awalnya memaparkan rencananya ingin menampung anak usia 16-18 tahun yang tidak bersekolah dalam instansi pemerintah sebagai pekerja harian lepas (PHL).

Ahok menyebut mereka akan mendapat sertifikat agar bisa diterima kerja di sektor swasta.

(Baca juga: Solusi Ahok, Rekrut Anak Putus Sekolah Jadi PHL)

Sementara itu, menurut Anies, dengan cara demikian, Ahok hanya memandang peran pemerintah.

Anies pun mengatakan bahwa menurut dia, diperlukan pula peran masyarakat dan perusahaan dalam menyelesaikan masalah ini.

"Jadi Pak Basuki, kita sama, ingin ada solusi untuk mereka, tetapi bedanya Pak Basuki melihat alatnya hanya pemerintah, kalau saya lihatnya pemerintah dan civil society dan perusahaan," kata Anies.

Ia yakin sektor swasta bisa berperan lebih besar dari pemerintahan. Anies mengatakan, jika swasta dan masyarakat digandeng, disertai dengan pelatihan dan Kartu Jakata Pintar (KJP) Plus, masalah anak putus sekolah bisa terselesaikan.

Atas pendapat Anies ini, Ahok menepisnya dengan mengatakan bahwa sebagai gubernur, ia harus menyediakan pelatihan lantaran perusahaan swasta jarang mau menerima tenaga kerja tanpa pendidikan dan sertifikasi pelatihan.

Perusahaan juga dianggap sulit mengadakan pelatihan karena berat di anggaran. Ahok juga menyampaikan, ia tetap menggandeng swasta, melalui universitas swasta untuk menjamin pendidikan tinggi bagi anak-anak pemegang KJP.

(Baca juga: Adu Argumen Ahok dan Anies soal Rute Transjakarta)

Sementara itu, Anies kembali mengatakan bahwa apa yang diinginkannya untuk anak-anak putus sekolah sama dengan Ahok.

Bedanya, ada pada pendekatan terhadap sektor swasta. Anies mengatakan, ia akan membuat konsorsium corporate social responsibility (CSR) agar semua perusahaan punya akses yang sama untuk membangun Jakarta.

"Agar tidak hanya perusahan yang kenal dengan gubernur, kenal dengan wakil gubernur," kata Anies.

Kompas TV Debat Pilkada DKI Miliki Format Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com